200.000 Orang Terkena Penyakit Pernapasan Akibat Polusi di Jakarta

24 Agustus 2023, 20:24 WIB
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin /Puspa Perwitasari/Antara

ARAHKATA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi menyampaikan 200.000 orang di Jakarta terkena penyakit pernapasan akibat adanya polusi udara.

"Khususnya di Jakarta kita lihat sebelum Covid-19 itu 50.000-an lah yang kena (penyakit pernapasan). Sekarang udah naik ke 200.000 orang," ungkap Menkes, Budi Gunadi di Hotel Mulia, Jakarta Selatan, Kamis, 24 Agustus 2023.

Budi Gunadi mengatakan penyakit pernapasan yang menjangkit mereka semua akibat polusi udara, yakni tuberkulosis, kanker paru-paru, asma, pneumonia, dan penyakit paru kontruksi kronis. Peningkatan penyakit tersebut lebih tinggi daripada saat Covid-19 sebelumnya.

 Baca Juga: Mabes Polri: Masa Penahanan Panji Gumilang Diperpanjang 40 Hari

"Jadi ada 5 jenis mulai yang paling berat kanker paru-paru, tuberkulosis, ada yang paru kontruksi kronis, ada asma, pneumonia itu 5 jenis penyakit yang disebabkan oleh pernafasan," tambahnya.

Saat Covid-19, peningkatan grafik kelima penyakit itu sekitar 50.000. Hal ini melonjak akibat adanya polusi udara di Jakarta.
"Nah itu ada akibatnya dari polusi udara ini, cuma buat kita di sisi kesehatan kita itu bergeraknya di sisi hilir ya bukan hulu," katanya.

Dia mengatakan, pihaknya atau petugas kesehatan lainnya hanya bisa mengobati tanpa bisa melakukan pencegahan preventif kepada masyarakat. Hal ini karena penyebab timbulnya angka penyakit tersebut akibat polusi udara.

 Baca Juga: Dokter Tidak Percaya Rumor Bahaya Konsumsi Air Kemasan Galon Polikarbonat

"Hanya dapat menangani akibat atau penyakit yang timbul saja. Untuk faktor pencegahannya menkes tidak dapat," ujarnya.

"Kita menangani akibatnya bukan menangani sebabnya, jadi posisi saya adalah mendorong agar sektor-sektor di hulu yaitu ada sektor energi, transportasi, sektor lingkungan hidup supaya bisa mengurangi tekanan emisinya," tambahnya.

Oleh karena itu, dia menginformasikan kelima penyakit ini akan mendapatkan total klaim di BPJS lebih tinggi daripada tahun sebelumnya. Karena masyarakat yang terjangkit penyakit pernapasan ini diketahui lebih tinggi daripada sebelumnya. Ketika ditanya mengenai angka pasti dari total klaim tersebut, ia belum dapat mengatakan lebih lanjut.

 Baca Juga: Kelezatan Kuliner ala Timur Tengah di Restoran Perdana Ajayib Chicken Gading Serpong

"Buat informasi 5 penyakit pernapasan ini total klaimnya di BPJS pasti tahun ini lebih banyak yang kena ikut. Itu akan naik," katanya

Menkes mengaku optimistis pemerintah dapat menangani permasalahan tersebut. Kondisi saat ini, menurutnya, bukan yang pertama terjadi di Indonesia dan sudah banyak negara yang berhasil mengatasi polusi udara ini. Sehingga, ia berharap Indonesia dapat mencontoh dan juga menerapkan solusi yang diterapkan oleh negara lainnya.

"Kedua yang ingin saya sampaikan yang masih memberikan optimisme adalah hal seperti ini, polusi udara, sudah terjadi di negara kita dan bisa dikendalikan," tuturnya.

Baca Juga: Megawati Kesal Hukuman Mati Ferdy Sambo Bisa Dianulir Mahkamah Agung

"Yang paling baik dan cepat saya lihat di Tiongkok waktu ada Beijing Olympics, mereka melakukan beberapa langkah untuk memastikan bahwa langitnya biru kan nah itu terbukti turun cepat jadi yang bikin kita optimistis kalau ini bisa ditangani," tutupnya.***

 

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Tags

Terkini

Terpopuler