Nganjuk Berpotensi Longsor Susulan, Ini Tandanya

- 17 Februari 2021, 21:46 WIB
Longsor Nganjuk, 23 korban masih dalam pencarian BPBD
Longsor Nganjuk, 23 korban masih dalam pencarian BPBD /twitter/

ARAHKATA - BPBD Jatim menerjunkan tim mitigasi bencana untuk mengantisipasi terjadinya longsor susulan di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kab. Nganjuk .

Tim tersebut melakukan survei geologi, survei seismik dan survei (foto) udara. Survei geologi dilakukan dengan melihat struktur tanah dan batu-batuan di sekitar lokasi longsor.

Survei seismik dilakukan dengan menggunakan seismograf untuk mengukur indeks kerentanan tanah yang difokuskan di tiga titik, yakni, kaki longsoran, belakang Masjid Riyadhatut Tholibin di sekitar lokasi dan di badan longsor.

Baca Juga: Museum SBY Disinyalir Jadi Pencitraan di Tengah Kemiskinan

Sedang survei udara dilakukan menggunakan drone di seluruh area lokasi longsoran yang selalu di-update setiap pagi dan sore hari.

"Survei seismik juga kita lakukan setiap hari sebagai bahan kebijakan bagi tim evakuasi korban agar lebih berhati-hati saat bertugas," ujar Kasi Kedaruratan Satriyo Nurseno mewakili Plt Kalaksa BPBD Jatim Yanuar Rachmadi di Posko BPBD Jatim, Desa Ngetos, Nganjuk, Rabu 17 Februari 2021.

Berdasar survei tiga jenis tersebut didapati adanya rekahan-rekahan baru yang searah dengan arah longsor.

Baca Juga: Atasi Covid-19 Tanpa Panik dan Terkendali, Tiga Daerah Ini Dapat Acungan Jempol

Selain itu, juga ditemukan dua jenis struktur batuan yang berbeda. Yakni, sisi utara lebih banyak batuan yg mengalami pelapukan. Sedang sisi selatan merupakan formasi batuan andesit yang masih kuat.

Survei udara juga menemukan adanya aliran air dari sumber yang berpotensi menambah debet air yang terserap tanah. Kemiringan bidang longsoran juga terpotret maksimum 56 derajat.

"Sore ini kondisinya juga turun hujan," tuturnya.

Baca Juga: Tingkatkan Pendapatan Daerah, Bapenda-Kejari Sinjai Teken MoU

Menindaklanjuti hasil tersebut, tim BPBD Jatim bersama Sekdakab Nganjuk Mokhammad Yasin, Dandim 0810 Letkol Inf Georgeus Luky A, Kapolres Nganjuk AKBP Harviadhi dan Tim Basarnas lalu menyimpulkan, bahwa longsor susulan dimungkinkan sangat berpotensi terjadi.

Untuk itu, pihak Kodim 0810 telah menyusun rencana evakuasi untuk petugas pencarian korban, bila terjadi longsor susulan.

"Survei geologi dan foto udara ini penting untuk rencana penggunakan eskavator dan pencarian korban besok (Kamis, red)," ujar Dandim 0810, Georgeus Luky A.***

Editor: Ahmad Ahyar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x