Gagasan Bupati ASA Dilirik Investor, Sinjai Bakal Kembangkan Sapi Perah

- 22 Februari 2021, 17:16 WIB
Bupati Sinjai, Andi Seto Asapa (ASA), SH.,LLM didampingi mantan Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan Sinjai, drh. H. Aminuddin Zainuddin, MM saat menerima investor sapi perah di Rumah Jabatan Bupati Sinjai. /Humas Kominfo/Ashari/ARAH KATA
Bupati Sinjai, Andi Seto Asapa (ASA), SH.,LLM didampingi mantan Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan Sinjai, drh. H. Aminuddin Zainuddin, MM saat menerima investor sapi perah di Rumah Jabatan Bupati Sinjai. /Humas Kominfo/Ashari/ARAH KATA /

ARAHKATA - Gagasan Bupati Sinjai, Andi Seto Asapa (ASA) untuk mengembangkan sapi perah di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan segera terwujud. Investor sapi perah melirik dan mulai melakukan identifikasi lapangan di Desa Barania, Kecamatan Sinjai Barat.

Bupati ASA menyambut baik dan mendukung penuh rencana pihak swasta untuk menanam investasi di wilayahnya. Tentu hal ini akan berdampak positif dan berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.

Apalagi, pengembangan sapi perah ini pernah dilakukan di masa pemerintahan Bupati Sinjai, Andi Rudianto Asapa (ARA) yang tak lain adalah ayahanda Bupati ASA. Sehingga, potensi Sumber Daya Manusia (SDM), termasuk sarana dan prasarana yang dimiliki sudah cukup mumpuni untuk menjalankan aktifitas ini.

Baca Juga: Tegas, Polres Sinjai Amankan Sejumlah Motor Berknalpot Racing

"Kami mendukung penuh langkah ini, kami akan menjadikan pengembangan sapi perah menjadi sektor andalan Sinjai, mengembalikan susu Sinjai yang sudah beberapa tahun tidak tersentuh demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat," jelas Bupati ASA.

Investor sapi perah sendiri telah melakukan pertemuan dengan Bupati ASA di Rumah Jabatan Bupati pada Minggu malam 21 Februari 2021. Para investor tersebut didampingi oleh Mahmud Ahmad, konsultan dibawah naungan Alliance of Arthure D'Little.

Mahmud Ahmad yang juga berasal dari Sekolah Bisnis Institut Pertanian Bogor (IPB) mengatakan, Sinjai pernah mengembangkan sapi perah, namun dalam perjalanannya mandek karena terkendala pasar dan penyakit ternak.

Baca Juga: Bentuk Desa Tangguh, Bupati ASA: Bukti Nyata Kurangi Resiko Bencana

Oleh karena itu, kendala yang dialami waktu itu akan diatasi dengan ilmu pengetahuan. Untuk penyakit ternak, maka dokter hewan akan dilibatkan untuk mengantisipasi hal tersebut. Sementara untuk kendala pasar, investor telah menjalin kerja sama dengan perusahaan pengguna susu yang ada di Yogyakarta.

"Jadi tidak ada lagi kendala pemasaran, perusahan akan membuat keju spesialis atau artisan untuk diekspor ke Filipina, Jepang, sementara kebutuhan dalam negeri di Jawa dan Bali," bebernya.

Oleh karena itu, Senin 22 Februari 2021 ini, pihaknya melakukan survei detail dan identifikasi lapangan sebagai langkah awal investasi ini. Sebab, tahun ini pengembangan sapi perah akan dimulai. Pihaknya akan mendata petani yang pernah mengikuti pelatihan dan siap berpartisipasi dalam kegiatan ini, termasuk menanyakan berapa jumlah sapi perah yang mau dikembangkan oleh masyarakat.

Baca Juga: Polres Sinjai akan Tindak Tegas Kendaraan yang Menggunakan Knalpot Racing

"Selama dua minggu ke depan, kami akan melakukan identifikasi di Sinjai Barat, tapi kalau melihat potensi Sinjai Barat, bisa 2 ribu sampai 3 ribu ekor sapi perah, bisa dikembangkan," bebernya.

Sementara itu, mantan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sinjai, Aminuddin Zainuddin yang turut mendampingi investor menyebut, pengembangan sapi perah memberi multi efek. Mulai dari peternak yang memberikan dampak kesejahteraan, termasuk masyarakat yang mengkonsumsi susu menjadi sehat.

Rencananya, investor akan menanam investasi sebanyak 500 ekor sapi perah di Desa Barania. Sehingga ke depan, bukan hanya susu sinjai yang akan dihasilkan, melainkan diolah menjadi keju, mentega, dan sebagainya yang bisa dinikmati masyarakat luas.

Baca Juga: Bupati ASA Curhat ke Menteri KKP RI, Nelayan Sinjai Bakal Terima Bantuan

"Makanya sekitar 3 orang anggotanya tinggal melakukan survei, door to door ke petani, sehingga petani yang menerima sapi punya kesiapan memelihara. Namanya juga orang menanam investasi, maka untung ruginya dihitung betul," kuncinya.***

Editor: Ahmad Ahyar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah