Erick Tohir Kembangkan Pola On Stop di Sektor Perikanan dan Perkebunan Sawit

- 18 April 2021, 13:15 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir.
Menteri BUMN Erick Thohir. /Dok. Humas Setkab/Agung

ARAHKATA - Kayanya sumber daya perikanan di Indonesia Timur dan luasnya lahan perkebunan sawit di Indonesia menarik perhatian Menteri BUMN Erick Tohir mengembangkan sistem one stop (kegiatan pengelolaan terfokus pada satu titik) di dua sektor tersebut.

Upaya tersebut dilakukan guna meningkatkan potensi ekspor perdagangan dan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) kedepan dari dua sektor tersebut.

Dikutip dari Antara berjudul Menteri BUMN: Kita akan jadikan Indonesia lumbung pangan dunia, Menteri BUMN Erick Tohir dalam acara Milenial Fest 2021 yang digelar secara virtual dipantau di Jakarta, Sabtu 17 April 2021 mengatakan, Indonesia akan membuat one stop service quarantine industri perikanan di Indonesia timur yang akan bisa langsung mengekspor hasil laut ke negara internasional.

Baca Juga: Terbatas Anggaran, PSU di Kabupaten Boven Digoel Belum Terlaksana

"Industri perikanan kita di Indonesia timur, yang selama ini mungkin harus transit ke daerah dan beberapa titik, kita sekarang ingin one stop. Di sana ada lab mutu, ada cold storage, bahkan penangkapan pun langsung bisa kirim ke negara tujuan," ujarnya.

Di industri perkebunan, sambung Erick, pemerintah akan fokus meningkatkan produksi kelapa sawit Indonesia yang saat ini merupakan sebagai produsen terbesar di dunia. Menurutnya, meskipun Indonesia adalah produsen minyak sawit terbesar di dunia, namun masih memiliki kekurangan karena penentuan harga pasar kelapa sawit dunia ditentukan dari pasar Malaysia maupun Rotterdam.

Erick mengatakan, Indonesia mencoba menjaga penyerapan hasil panen kelapa sawit Indonesia dengan program B30, yaitu bahan bakar diesel dengan campuran minyak kelapa sawit, agar tidak terlalu terpengaruh dengan harga pasar internasional.

Baca Juga: Penggerak Milenial Indonesia Sarankan Presiden Jokowi Reshuffle Erick Thohir

"Itu membuktikan kita bisa sustain, ketika negara lain turun, kita bisa menjaga. Yang diuntungkan tidak hanya pengusaha, tapi juga para pekerja dan petani, yang tadinya income berbeda sangat jauh dengan Malaysia, sekarang tingal 7 persen," tambahnya.

Halaman:

Editor: Ahmad Ahyar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x