Kabel Australia di Bawah Laut Indonesia, ISPI Dorong Komisi I DPR Segera Gelar RDP Dengan Menteri Pertahanan

- 17 September 2021, 15:21 WIB
Ilustrasi Kabel Bawah Laut
Ilustrasi Kabel Bawah Laut /Ashari/ARAHKATA

ISPI, kata Deni menambahkan, sampai saat ini masih mempertanyakan terkait jenis kabel yang hendak di pasang perusahaan PT Sun Cable di bawah perairan laut Indonesia itu. Oleh karenanya, Dia meminta agar persoalan tersebut dibuka ke Publik secara transparan dan terbuka.

"Sampai saat ini, publik tidak tau itu kabel apa yang dipasang di bawah laut Indonesia. ISPI mendorong Komisi I agar segera RDP dengan Menteri Pertahanan itu, agar persoalan tersebut terbuka dan transparan," tegasnya.

Baca Juga: DPR Ingatkan Masyarakat Berhati-hati Menyebarkan Informasi di Medsos

Informasi, Proyek kabel listrik PT Sun Cable ini adalah perusahaan patungan antara raja pertambangan Australia, Andrew Forrest, dan miliarder teknologi, Mike Cannon Brookes.

Adapun proyek PT Sun Cable ini terdiri dari panel surya terbesar di dunia, baterai terbesar, dan kabel listrik terpanjang, yang menyediakan 10 GW listrik untuk dikirim dan menyediakan seperlima dari kebutuhan listrik Singapura.

Sementara itu, kabel listrik milik PT Sun Cable itu terbentang melintas di bawah perairan laut Indonesia sepanjang 3.800 kilometer.

Bukan hanya itu, Deni juga mengingatkan pada pemerintah bahwa, dengan adanya rencana PT Sun Cable ingin memasang jalur kabel di bawah perairan laut Indonesia, harus bisa menguntungkan Indonesia, sebagai negara yang dilintasi.

"Jangan sampai ini kabel Australia untuk pasokan energi listrik di Singapura ini, dipasang di perairan laut Indonesia itu justru hanya menguntungkan negara-negara luar, tapi kemudian, Indonesia sebagai negara yang terlintasi kabelnya itu, cuma dapat dampaknya." terangnya.

"Saya hawatir, jangan-jangan kabel yang di pasang di bawah perairan laut RI itu, bukan cuma kabel listrik, tapi juga kabel optik dan bahkan kabel sadapan,'' tambah Deni.

''Potensi itu bisa saja terjadi. Apalagi sekarang inikan lagi ramai tuh jadi pembicaraan soal 10 situs web di Kementerian di Hack oleh Intelijen China. Indikasi ke arah sana sangat ada, mungkin dan bisa saja terjadi," pungkasnya.***

Halaman:

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x