Network
ARAHKATA - Pemerintah Kabupaten Bekasi terbitkan surat edaran yang berisikan himbauan siaga bencana banjir, longsor dan angin puting beliung kepada perangkat desa mulai 1 sampai 30 November mendatang.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Bekasi juga meminta agar setiap desa memiliki posko-posko evakuasi, dan juga pembentukan satgas kebencanaan untuk salah satunya guna mensosialisasikan peringatan dini kepada warga.
Bukan hanya perangkat desa saja, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi juga turut tingkatkan kewaspadaan dengan selalu siap siaga dalam menghadapi bencana musim penghujan.
Baca Juga: Musim Penghujan, Pemkab Bekasi Kebut Bangun Dua Tanggul
"Iya sudah ada surat imbauan dari pak Sekda (Sekretaris Daerah). Kesiapan khusus dari BPBD akan melakukan apel siaga di Plaza Pemda, dalam rangka menghadapi siaga banjir, tanah longsor hingga angin puting beliung," kata Ady Safar selaku Kepala Divisi Kedaruratan, dikutip Arahkata dari Bekasikab, pada 17 November 2021.
Menurut Ady, himbauan kesiapsiagaan perlu dilakukan karena mengingat Daerah Kabupaten Bekasi memiliki beberapa titik rawan bencana utamanya banjir.
"Hasil pendataan diperkirakan titik banjir yang ada saat ini kurang lebih 118 titik," ungkapnya.
Baca Juga: Minimalisir Dampak, Yana: Kota Bandung Perlu Mitigasi Bencana
Kesiapsiagaan juga terlihat dari BPBD yang telah memulai untuk melakukan pendistribusian perahu karet ke beberapa titik rawan banjir.
"Total peprahu yang kami miliki saat ini kurang lebih 40 perahu, yang saaat ini ada di luar yang disiagakan kurang lebih 8 perahu, 2 di Jatimulya Tambun Selatan, Cabangbungin satu, Muara Gembong, Babelan satu, Bambu Foundation satu dan Lingkaran Peduli satu," ujarnya.
