Aktivis Heran Kenapa BPOM Hanya Labeli Galon

- 4 Oktober 2022, 23:13 WIB
Ilustrasi galon guna ulang.
Ilustrasi galon guna ulang. /Antara/Anis Efizudin/

ARAHKATA - Associate Director Climate Policy Initiative & NPAP Behavior Change Task Force, Tiza Mafira pertanyakan kenapa BPOM hanya menyasar satu produk saja terkait pelabelan kandungan BPA pada kemasan Polikarbonat.

Menurutnya Polikarbonat juga digunakan untuk kemasan lain, seperti tupperware dan produk lain yang cukup banyak jumlahnya.

Selain itu zat kimia lain yang juga mengandung resiko styrine, benzene untuk styrofoam seharusnya juga diungkapkan semua agar semua konsumen mengetahui dan mendapatkan transparansi.

Baca Juga: 32 Tokoh Gereja Berikan Dukungan Moral Gubernur Lukas Enembe

“Jika argumennya adalah ternyata BPA nggak aman, maka seharusnya tidak menyasar hanya satu produk saja karena kan nggak cuman air galon saja yang pakai polikarbonat seharusnya tidak diskriminatif terhadap brand tertentu atau produk tertentu,” jelas Tiza dalam diskusi publik tata Kelola penanggulangan sampah plastik, di Jakarta, dikutip ArahKata.com, Selasa, 4 Oktober 22.

Lebih lanjut Tiza mengatakan polemik pelabelan ini terjadi karena dihembuskan kabar bahwa ada masalah kesehatan dengan galon guna ulang.

“Sebenarnya saya nggak sepakat juga sih kalau reuse dibilang lebih beresiko daripada single use kalau kita bicara plastik semuanya sebenarnya semua materi plastik itu ada resikonya baik itu single use, maupun reuse”, ujar Tiza.

Baca Juga: Kasad Ziarah ke Makam Tokoh Nasional TMP Kalibata

Menurut Tiza banyak isu lain diluar BPA yang juga menjadi polemik di luar negeri. Ia mencontohkan polemik yang sempat ramai di Amerika dan Eropa soal wrapping (pembungkus) untuk fastfood seperti big mac, burger king, McD.

Halaman:

Editor: Wijaya Kusnaryanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x