Baca Juga: PDIP Sambut Positif Kedekatan Jenderal Dudung dengan Rakyat
Dikatakan Piprim, ada beberapa teori yang sedang diteliti saat ini. Mulai dari Multisystem Inflammatory Syndrome in Children (MIS-C) akibat kasus Covid-19. Namun, ketika diberi obat yang untuk MIS-C, pasien tidak membaik.
"Kalau bicara masalah penyebab, ada beberapa teori ada MISC, tapi kalau MISC kita sudah pengalaman obat-obatan tetapi ada juga sudah diobati pasien enggak membaik," papar Piprim.
Sementara terkait adanya kecurigaan obat sirup mengandung parasetamol seperti yang terjadi di Gambia, Afrika Barat, tetapi di Indonesia ada yang sembuh setelah minum parasetamol.
Baca Juga: Tingkatkan Literasi Konsep Bisnis Digital Pemasaran Melalui Youtube
Piprim menuturkan, ia mendapat informasi dari seorang ibu memiliki empat anak dari Yogyakarta. Keempat anaknya mengalami batuk dan pilek dan diberikan obat parasetamol sirup tidak mengalami efek samping dan sembuh.
"Tetapi adiknya bayi 7 bulan enggak dikasih apa-apa terkena gagal ginjal akut meninggal," kata Piprim.
"Makanya, kita belum konklusif apa karena parasetamol sirop, belum sepenuhnya ke situ karena ada AKI berat dan tidak disebabkan parasetamol sirop," terangnya.
Baca Juga: BPKP Raih Penghargaan Pengelola JDIH Terbaik 2022
Selain itu, Piprim menegaskan, IDAI Pusat juga menerima laporan berbeda dari IDAI di daerah, sehingga hasil tersebut masih misteri. Namun, belajar dari kejadian di Gambia, Afrika Barat ada dugaan karena mengandung sirop parasetamol, maka sebagai bentuk kewaspadaan dini, IDAI merekomendasikan untuk tak digunakan sirop.