Baca Juga: Diadang Masuk, Pengacara HRS: Ini Bukan Kontestasi Indonesian Idol!
"Andai aku dihadapkan oleh Allah, Tahajudku tak sebanyak Imam Ahmad bin Hambal, yang melakukan 300 rakaat dalam sehari semalam. Andaikata aku dihadapkan oleh Rasulullah SAW, maka jihadku tak seperti Sayidina Khalid bin Walid, yang setiap darah dan kulitnya dipenuhi tebasan pedang dan anak panah. Apa bekalmu Abdul Somad ? Amalku sudah habis, mungkin karena ria. Tetapi bekalku menghadap Rasulullah SAW, bahwa aku pernah mencintai keturunan-Mu wahai Rasulullah," ucapnya.
Ingatkan Kepada Ahli Maksiat dan Pemimpin
UAS mengatakan, para pelaku zina, peminum khamer yang belum bertaubat, kalau belum sanggup berbuat baik, kalau belum mampu beramal shaleh, paling tidak jangan kau caci dzuriah Rasulullah.
"Bagaimana kalian menghadap Rasulullah SAW, di mana saat itu seluruh umat meminta syafaatnya. Wahai pemimpin yang hari ini dititipkan amanah. Beberapa hari ini bisa kita lihat apa yang dilakukan orang pada Donald Trump. Sehebat apa trump. Negara adidaya, memiliki kekuasaan, kaya raya, tetapi ketika kekuasaan itu diambil, kita pun malu melihat video-video ejekan-ejekannya. Kalau kau memiliki kekuasaan saudaraku, pada masanya kau juga kan mengalami seperti yang dialami Trump," paparnya.
Sejarah Munculnya Nama Habib
Kepadamu (umat-red) Ku titipkan Al Quran dan Keturunanku….
(Al-Haditsh Rasullah s.a.w. Dirawikan oleh Imam Ahmad Ibn Hambal)
Sejarah kehadiran habaib (para habib-habib) di Indonesia lamanya mungkin sama dengan perjalanan masuknya Islam di Indonesia. Dan sudah barang tentu, Islam hadir dalam syiarnya pun masuk hingga ke relung-relung kekuasaan yaitu kerajaan yang di Nusantara ini.
Tidak terkecuali model dakwah dan syiar Islam pada saat masa-masa kerajaan di Indonesia. Metode dakwah Islam dan ajaran yang mereka bawa dikemas dengan sedemikian harmonis dengan budaya di masyarakat lokal sehingga dalam waktu yang relatif singkat.