Perang Kurdi Lawan Kurdi di Perbatasan Irak-Turki Terancam Pecah

- 3 Desember 2020, 01:48 WIB
ILUSTRASI perang di Teluk Persia
ILUSTRASI perang di Teluk Persia //Unsplash/Duncan Kidd/.*/Unsplash/Duncan Kidd

ARAHKATA – Ketakutan terhadap perang kekuatan penuh meningkat antara Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang di Turki dan pasukan Pemerintah Daerah Kurdistan (KRG) yang berkuasa di wilayah otonom Irak utara ini.

Aljazeera memberitakan Ketegangan antara kedua belah pihak meningkat di tengah kebuntuan militer di perbatasan Irak-Turki, dengan warga sipil di kedua belah pihak sangat menolak kemungkinan konfrontasi intra-Kurdi.

Baca Juga: Hujan Angin Akibatkan Sebuah Minibus Tertimpa Pohon Tumbang

Ketegangan awalnya dimulai ketika Partai Demokrat Kurdistan (KDP) yang dipimpin KRG menuduh PKK membunuh Ghazi Salih, seorang pejabat keamanan yang bekerja di perlintasan perbatasan Sarzer di provinsi Duhok pada 8 Oktober.

Namun PKK membantah bertanggung jawab.

Situasi meningkat ketika PKK pada tanggal 29 Oktober mengklaim bertanggung jawab atas "tindakan sabotase" pipa KRG ke Turki dekat provinsi Mardin, yang menghambat ekspor minyak.

KRG mengatakan pihaknya "mengutuk keras serangan teroris yang menargetkan pipa itu" dan memperingatkan pihaknya "tidak akan pernah membiarkan ancaman terhadap kepentingannya dan mata pencaharian masyarakat di Wilayah Kurdistan".

Baca Juga: Benny K Harman Sebut Edhy Prabowo Dikepung Cukong

PKK diperkirakan memiliki 5.000 pejuang yang ditempatkan sebagian besar di daerah pegunungan yang berbukit-bukit di Kurdistan Irak.

Kelompok itu ditetapkan sebagai "organisasi teroris" oleh Turki, Uni Eropa, dan Amerika Serikat. Bentrokan selama puluhan tahun antara Ankara dan PKK telah menyebabkan puluhan ribu orang tewas di Turki dan Irak utara.

Halaman:

Editor: Alamsyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x