Militer Kamerun Dilaporkan Telah Perkosa 20 Perempuan

- 27 Februari 2021, 17:32 WIB
Ilustrasi pemerkosaan.
Ilustrasi pemerkosaan. /Istimewa

ARAHKATA - Tentara nasional Kamerun tersandung kasus perkosaan terhadap 20 orang wanita dan 4 diantaranya adalah penyandang disabilitas.

Hal ini terungkap dari data yang didapatkan oleh organisasi hak asasi manusia HAM internasional Human Rights Watch (HRW) Yang dilaporkan pada ada Februari 2021. 

Dikutip dari AFP, HRW melaporkan sedikitnya 20 wanita termasuk 4 penyandang disabilitas diperkosa oleh sejumlah tentara Kamerun di desa Abang atau barat daya Kamerun tahun lalu.

"Sejumlah tentara menangkap seorang pria sementara yang lain memperkosa sedikitnya 20 orang wanita termasuk 4 diantaranya penyandang disabilitas," kata Ida Sawyer salah satu perwakilan kelompok HAM Human Rights Watch.

Aktivis HRW ini menilai bahwa Kejadian ini terungkap dari pengakuan korban perkosaan tentara Kamerun itu saat di introgasi secara Humanis melalui sambungan telepon dengan para penyintas dan saksi sejak Agustus sampai Januari.

HRW menjelaskan seorang pria berusia 34 tahun itu dibunuh oleh tentara Kamerun di hutan sekitar desa padahal pria muda tersebut tidak bersalah.

Dari data yang dihimpun oleh para saksi diketahui bahwa ada 50 orang tentara Kamerun memasuki wilayah ebang dengan berjalan kaki sebelum fajar menyingsing pada 1 Maret 2020 lalu. 

Operasi senyap yang dilakukan oleh tentara Kamerun tersebut adalah upaya balas dendam terhadap warga sipil yang dicurigai bekerja sama dengan pejuang separatis termasuk menawarkan tempat berlindung.

"Ini kekerasan seksual dan penyiksaan adalah kejahatan keji dan wajib diselidiki oleh pemerintah, dengan segera efektif dan independen dan membawa mereka yang bertanggung jawab ke pengadilan,"ujar Ida Sawyer.

Dalam konfrensi pers HRW terdapat seorang wanita berusia 40 tahun salah satu korban pelecehan dan perkosaan.

"Salah satu dari mereka melecehkan saya Dia berkata : jika anda tidak berhubungan seks dengan saya, saya akan membunuh anda. Saya terlalu takut untuk mengatakan atau melakukan apapun," kata wanita itu menjelaskan sampai berurai air mata.

Selain itu, kejadian naas yang menimpa warga desa tersebut  saat 36 pria ke pangkalan militer terdekat di mana mereka memukuli dan menggunakan kekerasan senjata dengan penyiksaan. Padahal mereka hanya ingin menanyakan nasib warga desa yang sudah dilecehkan.

Tentara Kamerun itu juga bersikap anarkis dengan melakukan pencurian uang dan barang-barang lain dari rumah mereka.***

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah