Baca Juga: Buruh se Indonesia Akan Mogok Nasional, Puluhan Ribu Pabrik Stop Produksi Mulai 30 November
Dia bahkan mengklaim Netanyahu sedang stress berat karena tekanan publik dan oposisi yang mendesaknya mundur dari jabatan.
[Netanyahu] telah menciut. Dia hancur secara emosional, itu sudah pasti. Maksud saya, sesuatu yang buruk tengah terjadi padanya. Bibi [sapaan akrab Netanyahu] telah bekerja sepanjang hidupnya dengan mempercayai alasan palsu bahwa dia adalah Mr. Security. Dia Mr. Bullshit," kata Olmert dalam wawancaranya dengan Politico.
"Setiap menit dia berperan sebagai perdana menteri, setiap menit pula dia membahayakan Israel. Saya serius. Saya yakin Amerika mengerti bahwa dia [Netanyahu] dalam kondisi yang buruk," paparnya menambahkan.
Baca Juga: Viral! Gaji Guru Honorer Dipotong, Tragis Hanya Terima Rp 300 Ribu Per Bulan
Sebuah jajak pendapat pada awal November menunjukkan bahwa mayoritas atau 76 persen warga Israel ingin agar Netanyahu mundur dari jabatan.
Beberapa jajak pendapat pada bulan lalu juga menunjukkan Netanyahu bakal kalah jika pemilihan umum digelar saat ini.
Pada sebuah survei pertengahan Oktober lalu, terlihat bahwa mayoritas warga Israel percaya kegagalan mencegah serangan Hamas memperlihatkan 'bencana kepemimpinan' di tangan Netanyahu.
Baca Juga: 204 Juta Data DPT di KPU Dibobol Hacker, Menkominfo Bantah Ada Motif Politik
Dua pertiga responden bahkan mendesak siapa pun untuk mengganti Netanyahu sebagai PM Israel.***