Elon Musk Wacana Efisiensi Bakal PHK Karyawan Twitter

29 April 2022, 20:02 WIB
Ilustrasi Twitter. /Sumber: Pixabay / Gerd Altmann/

ARAHKATA - Orang Kaya Nomor 1 dunia versi bloomberg Elon Musk berencana melakukan PHK massal karyawan Twitter.

Hal tersebut diungkap pasca dirinya melakukan negosiasi akuisisi Twitter Inc. senilai 44 miliar USD.

Saat itu, Elon Musk mengatakan kepada para bankir bahwa di tahun pertama memegang Twitter, dia fokus pada mencari cuan alias profit usaha.

Baca Juga: Dibeli Elon Musk, Munculah Gerakan Unfollow Twitter

Elon kemudian mewacanakan akan melakukan pengetatan anggaran dengan memotong biaya pengeluaran dan upah pekerjaan di perusahaan twitter.

Dikutip Bloomberg, Jumat, 29 April 2022 dalam pertemuan Elon Musk dengan tim bankir pribadinya mempertanyakan soal menghasilkan pengembalian finansial di Twitter.

Padahal dari data tim keungan pribadi maupun keuangan twitter tidak menyarankan untuk PHK Massal. Musk juga diketahui tidak memiliki akses ke keuangan nonpublik Twitter pada saat itu.

Baca Juga: Jaga Data! Elon Musk Ingin Buat DM Twitter End-to-End Seperti Signal


Akan tetapi, Musk sesumbar bahwa ia secara khusus menyebutkan pemutusan hubungan kerja, kata sumber kepada Bloomberg sengaja tidak disebutkan identitasnya itu.

Sayangnya, sumber tanpa nama itu tidak merinci dari mana sajakah karyawan twitter yang akan di PHK itu. Mulai dari departemen atau posisi mana yang mungkin terkena dampak.

Musk juga membahas ide untuk memonetisasi platform dan meningkatkan arus kas, termasuk layanan berlangganan potensial untuk mendorong pendapatan berulang.

Baca Juga: The Real Sultan! Usai Twitter, Elon Musk Ingin Beli Coca-Cola dan McD

Musk berharap di bulan pertama akuisisi kepemilikan Twitter tidak banyak uang terkuras lagi dari pundi-pundi keuangannya meskipun fakta ini tidak diumumkan ke media.

"Saya sama sekali tidak peduli dengan ekonomi," kata Musk pada konferensi TED setelah mengajukan penawaran untuk membeli perusahaan tersebut belum lama ini.

Meskipun di tahap awal ada rumors PHK Massal, namun banyak pihak internal Twittter ingin menanti kebijakan baru dari Musk. Sebab, saat perusahaan tertutup setelah transaksi akuisisi 54,20 USD per sahamnya selesai semua kebijakan ada di pangkuan Musk.

Baca Juga: Elon Musk Beli Twitter, Jeff Bezos Tuding Dipengaruhi China

Chief Executive Officer Twitter Parag Agrawal mengatakan kepada karyawan pada Senin bahwa perusahaan akan menjalani bisnis seperti biasa sampai kesepakatan ditutup.

Rencana PHK ini juga hanya dibicarakan sejumlah pucuk pimpinan peeusahaan saja. Proyeksi ini disampaikan hanya kepada bankir calon investornya

Tujuannya, untuk mengikat bank-bank pembiayaan, mengatakan bahwa miliarder itu menjelaskan bahwa dia akan mencari keuntungan finansial dari kesepakatan akuisisi.

 Baca Juga: Transisi Kebijakan Nol COVID-19, Taiwan Catat 10.000 Kasus Baru

Dia berbicara tentang rekam jejaknya di Tesla Inc. dan SpaceX sebagai bukti bahwa dia tahu bagaimana mentransisikan perusahaan untuk menghasilkan pengembalian.

Musk juga mengulangi beberapa ide yang dia tweet tentang bagaimana menjalankan perusahaan. 

Dia menegaskan perlunya influencer dan selebritas untuk lebih aktif di platform, menggemakan tweet yang dia kirim bulan ini tentang bagaimana superstar musik Taylor Swift tidak memposting dalam tiga bulan.

 Baca Juga: Parah! Bakteri Salmonella pada Kinderjoy Susupi 11 Negara Ini

Sayang isu soal PHK massal ini belum ada klarifikasi dari pihak Musk sampai berita diturunkan.

Sebagai informasi saham twitter sendiri sedang tidak stabil. Apalagi pasca pembelian saham Musk harga saham terjun bebas.

Pada Kamis bahwa mereka menghasilkan pendapatan 1,2 miliar USD pada kuartal I/2022, sedikit di bawah perkiraan. Kenaikan 16 persen dalam penjualan adalah laju pertumbuhan terburuk dalam enam kuartal. Jumlah tersebut dipengaruhi oleh divestasi MoPub, sebuah platform teknologi iklan, dan jika tidak, akan menjadi 22 persen.

 Baca Juga: Waspada! China Laporkan Kasus Pertama Infeksi Virus H3N8 pada Manusia

Namun, kinerja Twitter sejalan dengan laporan dari Snap Inc. dan Meta Platforms Inc., mengejar waktu dengan pengeluaran iklan yang lebih rendah karena masalah dengan rantai pasokan, inflasi, dan perang yang sedang berlangsung di Ukraina.

Saham Twitter ditutup pada 49,11USD pada penutupan perdagangan Kamis, jauh di bawah tawaran pembelian Musk.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: Blomberg

Tags

Terkini

Terpopuler