OJK Jamin Bank Digital Tidak Ganggu Bank Konvensional

- 26 Februari 2021, 09:47 WIB
Ilustrasi. OJK meluncurkan roadmap perbankan syariah.
Ilustrasi. OJK meluncurkan roadmap perbankan syariah. /ANTARA/Aditya Pradana Putra

Baca Juga: Bank DIgital Bisnis Menggiurkan Investor Asing, OJK Ogah Sampaikan Nama Pemodal

Di sisi lain, Plt Deputi Direktur Arsitektur Perbankan Indonesia OJK menuturkan Bank Digital bisa saja menjadi ancaman. Namun Bank Digital bisa menjadi ancaman untuk segmentasi pasar ritel. Pada sisi lain, bank-bank besar umumnya juga telah memperkuat teknologi digitalnya.

"Kalau di segmen ritel, sangat mungkin iya, nantinya akan terjadi persaingan bank digital vs bank konvensional di segmen ritel. Tapi kalau misalnya era Bank Digital atau fintech mencapai segmen korporasi itu membutuhkan waktu yang panjang. Jadi bank konvensional sedikit bisa bernafas lega," ucap Tony.

Adapun OJK juga telah membocorkan sejumlah bank konvensional yang ingin bermetamorfosa menjadi bank digital.

Mulai dari  PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB), PT Bank Jago Tbk. (ARTO), PT BCA Digital, dan PT Bank Harda Internasional Tbk. (BBHI).

Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Heru Kristiyana mengatakan sudah banyak investor asing yang melakukan pendekatan dengan pemerintah terkait keberadaan Bank Digital.

Sayangnya, Heru memilih sikap berhati-hati dengan tidak menyebutkan siapa pihak investor tersebut, maupun asal negaranya.

"Keberadaan Bank Digital ini bisa menjadi magnet investor asing melirik Indonesia sebagai lahan prespektif untuk melakukan investasi. Investornya saya tidak mau menyebut dulu. Tapi intinya banyak para investor yang menanamkan bank digital," kata Heru Kristiyana dalam press konfrensi virtual dalam Launching Roadmap Pengembangan Perbanka  Indonesia (RP2I) 2020-2025, Kamis, 18 Februari 2021 ***

Halaman:

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x