ARAHKATA - Industri pertahanan swasta nasional PT Komodo Armament Indonesia membutuhkan dukungan dari Pemerintah untuk menyuplai kebutuhan senjata, amunisi, dan propelan bagi TNI.
"Harapan saya dan juga teman-teman industri pertahanan lain itu, kami itu dibina, diayomi, kalau memang perlu dikoreksi, ya, dikoreksi," kata Direktur Utama PT Komodo Armament Indonesia Dananjaya A. Trihardjo di sela-sela pameran Indo Defence Tahun 2022 Expo dan Forum di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis, 3 November 2022.
Namun, lanjut dia, sayang kalau industri-industri pertahanan yang di bawah Perkumpulan Industri Pertahanan Swasta Nasional (Pinhantannas) ini tidak diajak berkontribusi pada pembuatan alutista dalam negeri.
Baca Juga: Polrestabes Medan Gagalkan Peredaran 42 kg Sabu-sabu Asal Malaysia
Menurut Dananjaya A. Trihardjo, Pemerintah sering kali menyatakan Indonesia harus memiliki industri pertahanan yang kuat demi menciptakan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), terlebih lagi Pemerintah menekankan penggunaan bahan baku dalam negeri dalam membuat alutsista guna meningkatkan pendapatan negara.
Dananjaya mengatakan bahwa pabriknya hingga kini dapat memproduksi 5.000 pucuk senjata serbu per tahun dan 2.000.000 amunisi polymer kaliber 5,56 x 45 mm per tahun beserta propelan dan aspek pendukung lainnya.
Dirut PT Komodo Armament Indonesia ini mengklaim bahwa tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) produksi pabrikannya mencapai 82,5 persen.