"Sepanjang tahun 2019-2021, Indonesia tercatat tak mengimpor beras, tapi kok sekarang malah ngimpor. Apa masih ada keterlibatan mafia ya?” katanya.
Perbedaan data
Selain itu, Mikhael juga mempertanyakan adanya perbedaan data yang dimiliki oleh Bulog, Badan Pangan Nasional dan Kementerian Pertanian. Dimana Kementan mengatakan bahwa stok beras aman menurut data BPS.
"Namun nyatanya data di Bapanas dan Bulog terdapat perbedaan yang signifikan dengan data yang di kementrian pertanian," katanya.
Baca Juga: Hasil Survei Twitter, Warganet Minta Elon Musk Mundur
Mikhael meminta agar data terkait stok beras ini bisa segera disamakan antara ketiga lembaga negara tersebut. Sehingga tidak lagi menuai polemik yang berkaitan dengan impor beras .
"Data-data ini harus disamakan, jangan sampai akhirnya data yang berbeda-beda ini justru merugikan para petani lokal," ujarnya.
Diketahui saat rapat dengan Komisi IV DPR Selasa, 15 November 2022, Dirjen Tanaman Pangan Kementan Suwandi menyebutkan akhir tahun 2022 akan ada stok beras nasional sebanyak 8,906 juta ton.
Baca Juga: Anggota Komisi I DPR Nilai Jenderal Dudung Cerminan Jati Diri Sejati TNI AD
Menurut Suwandi, data perhitungan neraca beras tersebut mengacu pada survei BPS. Yaitu, survei Kerangka Sampel Area (KSA) terkait taksiran produksi dan survei cadangan beras nasional.