Perayaan Fourth of July Berubah Jadi Kekacauan Berdarah di Chicago

5 Juli 2022, 23:22 WIB
Deratan panjang penembakan di AS /Antara/

ARAHKATA - Perayaan untuk memperingati Hari Kemerdekaan Amerika Serikat atau Fourth of July berubah menjadi kekacauan berdarah.

Insiden itu ketika seorang pria bersenjata melepaskan tembakan ke arah parade yang diikuti keluarga-keluarga di Highland Park, Chicago, dilansir Reuters, pada Senin, 4 Juli 2022.

Tembakan yang dilepaskan dari atap bangunan itu menewaskan enam orang dan melukai lebih dari 36 orang.

Baca Juga: Seorang Wanita di Mesir Tewas Dibunuh Usai Tolak Ajakan Menikah

Setelah penembakan massal di Highland Park, banyak lokasi di pinggiran kota Chicago membatalkan perayaan mereka, yang biasanya diwarnai dengan musik dan kembang api.

Sara Hainsfurther, seorang penduduk asli Highland Park berusia 36 tahun yang menghadiri pawai bersama keluarganya.

Mengatakan bahwa dia telah menghadiri pawai tersebut hampir setiap tahun sejak dia masih kecil.

Baca Juga: NGERI! Baku Tembak di California, 2 Polisi Tewas

"Bahkan tidak sampai lima menit setelah itu, tak lama kemudian, polisi dan truk pemadam kebakaran bagian dari parade lewat, saya mendengar 'pop, pop, pop, pop, pop'," kata Hainsfurther.

"Ibu saya berkata 'wow, itu sangat keras,' dan saya melihat apakah itu senapan, karena Anda tahu kadang-kadang mereka akan menggunakan senjata tua itu di parade Fourth of July. Suara itu tidak berhenti berhenti, lagi-lagi berbunyi 'pop, pop, pop, pop, pop' dan saya berbalik dan saya berkata 'itu adalah tembakan senjata, lari'.

Seorang pria lain di parade mengatakan tembakan awalnya terdengar seperti kembang api tetapi segera menjadi "kekacauan."

Baca Juga: Penembakan di Maryland AS Tewaskan 3 Orang

"Kedengarannya seperti kembang api yang meledak," kata Richard Kaufman yang berdiri di seberang jalan dari tempat pria bersenjata itu melepaskan tembakan.

Kaufman, seorang pensiunan dokter, mengatakan dia mendengar sekitar 200 tembakan.

"Itu adalah hiruk-pikuk. Sebuah penyerbuan. Bayi-bayi menangis. Orang-orang menunduk untuk berlindung," kata dia sambil melihat polisi bekerja di tempat kejadian.

Baca Juga: Seorang Wanita di New York City Tewas Ditembak Kepalanya

"Orang-orang berlumuran darah tersandung satu sama lain."

Jalan utama di Highland Park menjadi tempat kejadian perkara yang membentang dari blok-blok, berserakan kursi dan bendera yang ditinggalkan.

Saksi kembali berharap untuk mengambil kereta bayi dan barang-barang lainnya yang tertinggal, tetapi diberitahu bahwa mereka tidak bisa melewati garis polisi.

Baca Juga: WASPADA! Dua Varian COVID Omicron Paling Menular Sudah Terdeteksi di Malaysia

Saat tembakan terdengar, beberapa orang mengambil waktu untuk mencoba mengamati apa yang terjadi sebelum panik melarikan diri.

Alberto Martinez (33) yang bekerja di rumah sakit terdekat, ikut dalam acara tersebut bersama keluarganya.

"Saya diam sejenak. Itu menakutkan. Itu adalah saat yang menakutkan," kata dia.

Baca Juga: Thailand Bagikan Gratis Sejuta Pohon Ganja Tapi Larang Warga Mabuk

Istri Martinez segera menggendong anak mereka yang berusia tiga tahun dan mereka mulai berlari menyelamatkan diri.

Keluarganya kembali ke rumah orang tuanya, mengunci pintu, dan menonton berita.

"Saya tidak bisa memahami semuanya. Semua penembakan harus dihentikan," ujar dia.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: Reuters

Terkini

Terpopuler