Robot penyelamat dengan kamera dan alarm itu dapat dioperasikan melalui aplikasi ponsel dan memberi tahu tim penyelamat melalui bunyi "bip" serta push notification di ponsel.
Rama mengatakan tim penyelamat lokal menghadapi kesulitan besar dalam menjangkau orang-orang yang terperangkap akibat pemboman dan pemadaman listrik yang konstan.
Baca Juga: Thailand Bagikan Gratis Sejuta Pohon Ganja Tapi Larang Warga Mabuk
Oleh karena itu, mereka memiliki kebutuhan besar untuk memanfaatkan kecerdasan buatan dan membuat robot yang dapat membantu menemukan solusi yang memungkinkan tim penyelamat untuk menjangkau korban secepat mungkin, kata para penemu.
Aqil menambahkan hal yang membedakan robot tersebut adalah kemampuannya menjangkau korban melalui celah sempit dengan harapan penemuan itu dapat berkontribusi untuk melindungi tim penyelamat dari paparan bahaya.
Ketiga siswa itu mengalami kesulitan dalam pembuatan robot karena hampir semua bahan yang dibutuhkan tidak mencukupi, termasuk kamera Quadcopter yang kecil dan akurat, serta mahalnya harga bahan-bahan lain.
Baca Juga: Penembakan di Maryland AS Tewaskan 3 Orang
"Meskipun ada sejumlah kendala ini, kami bersikeras membuat bentuk awal robot ini," kata Ahmed Ibrahim.
Dia menambahkan mereka saat ini tengah berupaya mengubah bentuk robot seperti bentuk ular yang dapat mencapai area-area tersempit.***