Saat ini kita sedang menghadapi masa yang penuh tantangan," ujarnya.
Sebagian besar profesional industri pariwisata mencari pekerjaan di Maladewa, serta Dubai, Qatar, atau di tempat lain di Timur Tengah.
Baca Juga: HEBAT! Siswa Palestina Ciptakan Robot Pencari Korban dalam Reruntuhan Gedung
Warga Sri Lanka yang mencari pekerjaan di luar negeri sebagian besar adalah pekerja semi terampil seperti tukang ledeng, pengemudi, dan mekanik.
Pemerintah tahun ini telah mengirimkan 138.460 tenaga kerja terdaftar ke luar negeri dibandingkan dengan tahun lalu sebanyak 122.321 orang.
Namun jumlahnya yang tidak terdaftar masih banyak.
Baca Juga: NGERI! Baku Tembak di California, 2 Polisi Tewas
Menteri Tenaga Kerja dan Tenaga Kerja Asing Sri Lanka Manusha Nanayakkara mengatakan, warga Sri Lanka pergi ke luar negeri untuk bekerja adalah hal yang baik karena negara itu membutuhkan pengiriman uang asing.
Dia menuturkan, toko-toko dan bisnis skala kecil lainnya telah tutup, mendorong banyak orang menjadi pengangguran.
Pada 20 Juni 2022, kabinet menteri mengeluarkan proposal untuk menurunkan usia legal perempuan yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga di luar negeri dari 25 tahun menjadi 21.