Kronologis Haul Tuan Syekh Abdul Qodir Jaelani di Tangerang

30 November 2020, 23:52 WIB
Bupati Tangerang Ahmed Zaki /IKP Diskominfo Kabupaten Tangerang/

ARAHKATA – Bupati Tangerang bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FORKOPIMDA) menjelaskan kronologis terjadinya kerumunan jamaah pada Haul Tuan Syekh Abdul Qodir Jaelani ke-62 di Ponpes Al-Istiqlaliyyah Cilongok, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, yang dilaksanakan pada Hari Minggu 9 November 2020 lalu.

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar menjelaskan bersama unsur TNI dan POLRI telah berupaya dan berusaha untuk mengurangi adanya kerumunan maupun tumpukan masa yang akan menghadiri acara haul di Cilongok.

Baca Juga: Setelah Naik, Gaji Anggota DPRD DKI Jakarta Jadi Segini

"Sejak awal Pemerintah Kabupaten Tangerang telah mengundang pihak panitia acara haul tersebut dan terus berkoordinasi dan berkomunikasi terkait rencana penyelenggaraan haul agar tidak mengundang unsur dari luar, hanya lingkungan santri dan keluarga serta undangan VVIP saja," ungkap Ahmed Zaki, dalam jumpa pers di Wareng Gedung Setda Kabupaten Tangerang, Senin 30 November 2020.

“Acara haul diadakan memang rutin setiap tahun, dan saya memang selalu diundang, tapi tahun ini tentu ada ketentuan karena tengah masa pandemi Covid-19. Pada tanggal 17 November 2020, saya dapat undangan haul,” imbuhnya.

Bupati Zaki melanjutkan, pihaknya telah melakukan pemanggilan terhadap panitia dengan agenda menjelaskan kondisi penyebaran Covid-19 secara terkini di Kabupaten Tangerang.

Baca Juga: Soal Adzan Seruan Jihad, Berikut Tanggapan Habib Novel Alaydrus

“Kita panggil dan jelaskan kalau saat ini wilayah Kabupaten Tangerang masih didalam zona orange Covid-19. Lalu, kita minta ditunda. Disana, sempat terjadi argumentasi hingga muncul dua opsi, ditunda acaranya atau dibatasi,” tuturnya.

Kemudian, dilakukan rapat awal itu dilanjutkan pertemuan antara pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang dan Polres Kota Tangerang ke Pemerintah Provinsi dan Polda Banten.

Pada Tanggal 18 November 2020, tim Satgas menemui Gubernur Banten bersama dengan Kapolda Banten di rumah dinas Gubernur Banten, disana tim Satgas sampaikan dua opsi tersebut.

Baca Juga: Besok, HRS hingga Biro Hukum FPI Bakal Diperiksa Polda Metro Jaya

Selanjutnya pada tanggal 19 November 2020, tim Satgas kembali menggelar rapat yang juga dihadiri pihak panitia, disana kita sampaikam dua opsi, dan mereka memilih yang dibatasi dengan kesepakatan 1.500 jamaah.

Dari sana, pihaknya membuat skema, dengan pembatasan kapasitas khusus santri dan orang tua, hingga imbauan kepada jamaah lainnya untuk tidak hadir di acara tersebut dan diminta menyaksikannya melalui media sosial.

Lalu, polisi juga menggelar penyekatan di 12 titik dimana hal itu ditujukan untuk menghalau massa yang memaksa hadir. Namun nyatanya, hal-hal itu tidak bisa membendung masuk jamaah ke lokasi.

Baca Juga: Pernyataan Pemerintah Sikapi Persitiwa Keji di Sigi!

“Kita sudah melakukan upaya-upaya, dan nyatanya tidak membendung hal tersebut, karena masyarakat yang datang tidak hanya menggunakan kendaraan, tapi juga berjalan kaki,” ucap Zaki.

Turut pula dijelaskan, imbauan kepada jamaah agar tidak datang langsung sudah disampaikan jauh-jauh hari Satuan tugas (Satgas) Penanggulangan dan Pencegahan Covid-19 beserta unsur TNI, POLRI sejak jauh sebelum waktu kegiatan.

Sebab, kegiatan itu juga dapat disaksikan atau diikuti melalui media sosial dan stasiun televisi Banten TV serta live streaming Youtube.

Baca Juga: 5 Anak Dikabarkan Hilang dalam Letusan Ile Lewotolok

Namun demikian, tingginya minta masyarakat, membuat kegiatan tetap didatangi. Meski begitu, Satgas Penanggulangan Covid-19 tetap berusaha memonitor kegiatan agar protokol kesehatan yakni menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan tetap berjalan.

"Satgas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Tangerang bersama Kapolda, Wakapolda, Kapolres dan Dandim beberapa kali membubarkan atau menegur jemaah yang berkerumun. Kami imbau mereka untuk jaga jarak," pungkasnya.

Sementara itu, Kapolresta Tangerang H. Ade Ary Syam Indradi menambahkan sebagai anggota Satgas penanggulangan Covid-19 Kabupaten Tangerang senantiasa berkomunikasi terus satu sama lain dan di lapangan kita juga bersama-sama untuk melakukan semua tahapan-tahapan edukasi kemudian kita juga hadir di lapangan.

Baca Juga: Penyebab Kebakaran Petamburan II Mulai Diselidiki Polisi

"Kami telah melakukan upaya sebelum Hari H nya, hingga proses-proses paksa yaitu pembubaran kemarin hingga melakukan penyekatan diberbagai macam penjuru untuk mengurangi masa yang datang," tandasnya.

Menurutnya, pihak Kepolisian akan memanggil beberapa orang untuk dimintai keterangan terkait adanya acara Haul yang kemarin dilaksanakan di Cilongok.***

Editor: Alamsyah

Tags

Terkini

Terpopuler