Menkes Siapkan 5 Ribu Anggota TNI-Polri Jadi Tracer

20 Februari 2021, 21:53 WIB
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin /Biro Setpres

ARAHKATA - Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan tim gugus tugas penanganan Covid-19 bakal menyiapkan 5.000 ribu orang TNI-Polri menjadi tracer. Tracer sendiri diketahui adalah orang yang akan melakukan pelacakan pasien Covid-19.

Nantinya, anggota Kepolisian dan TNI bakal membantu petugas tracer lainnya yang disiapkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Para tracer ini bakal bertugas menginisiasi dan melakukan penyuluhan kepada masyarakat untuk mendata pasien Covid-19.

Pendataan secara random area diharapkan bisa melakukan pemetaan kawasan mana saja yang menjadi prioritas pelaksanaan vaksin, khususnya di Pulau Jawa dan Bali juga provinsi lainnya yang rentan kasus Covid-19.

Baca Juga: IDI Dukung Usulan Menkes Gunakan Opsi Vaksinasi Mandiri

"InsyaAllah di hari Senin nanti sudah lebih dari 5.000 TNI dan Polri, aparat yang sudah kita train untuk menjadi tracer melengkapi atau menambahkan sekitar 5.000 tracer yang sudah dipersiapkan oleh BNPB," ujar Menkes Budi Gunadi dalam konferensi pers daring bersama BNPB, Sabtu,20 Februari 2021.

Budi menerangkan para tracer ini juga membawa pesan dari pemerintah untuk menerapkan strategi pencegahan penularan Covid-19 dari hulu. Salah satunya dengan menguatkan upaya 3T, yakni: testing, tracing (pelacakan kontak), dan treatment (perawatan).

“Untuk meningkatkan testing, proses pendistribusian perangkat rapid test antigen ke puskesmas di seluruh Indonesia sudah jalan. Dengan perangkat itu, petugas puskesmas diharapkan dapat langsung melakukan tes kepada mereka yang dianggap suspek atau kontak erat pasien Covid-19,” tutur Budi Gunadi.

Baca Juga: Bukan Dokter, Budi Gunadi Sadikin Diharapkan Atasi Lumpuhnya Sistem dan Manajemen Kesehatan

Kemenkes juga akan menggandeng para gubernur, bupati maupun walikota melakukan peran aktif dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang anggota keluarganya, tetangganya maupun teman sekerjanya yang terkena Covid-19 untuk melapor pada petugas kesehatan di RT maupun RW.

Dari situ, masyarakat yang sudah melakukan kontak dengan orang terpapar covid-19 bisa melakukan isolasi mandiri.

“Ini yang saya bilang penting melakukan tracing juga kepada orang yang sudah melakukan kontak dengan pasien Covid-19 meskipun mereka dinyatakan OTG (Orang Tanpa Gejala),”ucap  Budi Gunadi.

Baca Juga: Ini Pandangan Epidemiolog Terkait Menkes Baru

Sebelumnya, penambahan 5.000 tracer ini sudah diumumkan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy. Ia mengatakan tracer atau orang yang melakukan pelacakan pasien Covid-19 di Indonesia tak akan sampai 5.000 orang. Dari jumlah itu, pemerintah hanya membutuhkan sebanyak 1.600 tracer berada di DKI Jakarta. Rupanya, rencana awal armada tracer Covid-19 dirasa kurang memenuhi target memutus mata rantai Covid-19.***

Editor: Agnes Aflianto

Tags

Terkini

Terpopuler