Komisi VII DPR-RI Dorong Pemerintah Kembangkan Tenaga Nuklir

12 April 2021, 19:21 WIB
Ilustrasi pembangkitan air radioaktif di di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima berhasil dikurangi Spesialis Tokyo Electric Tower (TEPCO).* /Pixabay/jeanlouisservais

ARAHKATA - Komisi VII DPR-RI mendorong pemerintah mengembangkan tenaga nuklir sebagai sumber energi alternatif pengganti bahan bakar fosil yang saat ini digunakan.

Dikutip dari halaman dpr.go.id, Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto mengatakan, tenaga nuklir saat ini sudah dikembangkan di negara-negara maju sebagai energi alternatif.

Menurut Sugeng, melimpahnya sumber daya alam berupa uranium sebagai bahan baku utama nuklir membuat negara Indonesia berpotensi untuk mengembangkannya.

Baca Juga: DPR-RI Soroti Penerapan Teknologi Mitigasi Kebencanaan di Indonesia

Pihaknya pun mendorong pemerintah segera melakukan kajian terhadap pengembangan tenaga nuklir tersebut.

Sugeng mengatakan, banyak kandungan dari reaksi nuklir yang dapat dimafaatkan dalam kehidupan, seperti misalnya untuk pengobatan medis.

“Kami di DPR bahkan akan men-drive untuk yang namanya PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir) mungkin skalanya kecil dulu. Karena kita harus masuk abad presisi dimana nuklir adalah bagian dari kita untuk bisa maju" ujar Sugeng usai memimpin pertemuan Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi VII DPR RI dengan jajaran Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) dan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) di Auditorium Puspiptek, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu 10 April 2021 lalu.

Baca Juga: Regulasi Jadi Penyebab Lambatnya Kedokteran Nuklir

"Kami sangat mendukung pengembangan (nuklir) ini. Terutama Komisi VII semua fraksi sepakat bahwa nuklir itu dapat dimanfaatkan sebagai energi alternatif kita,” sambungnya.

Politisi Fraksi Partai NasDem ini juga meminta pemerintah untuk segera melakukan diseminasi informasi terkait manfaat tenaga nuklir kepada masyarakat.

Menurutnya, selama ini masyarakat masih mengira tenaga nuklir hanya bisa digunakan dalam pembuatan senjata dan alat propaganda saja.

“Ketakutan masyarakat terhadap pemaknaan nuklir menjadi tugas kita semua untuk melakukan diseminasi informasi yang harus dibukakan bahwa masyarakat harus tahu kalau nuklir buat senjata. Memang bisa dibuat senjata, ada uranium, plutonium" ucapnya.

"Nah plutonium ini bisa diolah lagi kan. Bangsa kita kan damai tidak untuk perang-perangan. Maka nuklir yang akan dimanfaatkan ini kita katakan sebagai nuklir perdamaian,” tandas legislator daerah pemilihan (dapil) Jawa Tengah VIII itu.***

Editor: Ahmad Ahyar

Tags

Terkini

Terpopuler