“Mungkin kita download-nya gratis. Tetapi begitu kita mainkan, biasanya beberapa fitur yang ada di game tersebut hanya bisa digunakan kalau kita sudah membayar,” papar Jerry.
Jumlahnya mungkin murah, hanya sekitar Rp10.000, lanjutnya. Tetapi jika yang main misalnya ada 10 juta orang atau 100 juta orang, tentu jumlahnya menjadi besar.
“Jadi memang ekspor itu bisa dikembangkan dalam suatu produk yang digital,” Jerry menambahkan.
Baca Juga: 5.000 Awak Media Siap Divaksin Akhir Februari
Menurut politisi Partai Golkar itu, ekspor produk digital jauh lebih efisien ketimbang mengekspor produk konvensional seperti migas dan non migas, karena hanya membutuhkan perangkat gawai.
“Ini sesuatu yang bisa kita renungi dan diskusikan bersama. Sebab ke depannya banyak hal yang serba digitalisasi. Ini yang coba kita lihat dan kita dalami,” pungkasnya.