Gayung Bersambut, Bupati Sangihe Berharap Realisasi Energi Terbarukan Secepatnya Dibangun

- 24 Maret 2021, 09:00 WIB
(Ki-Ka) Ketua Gerakan Desa Emas Arief Muftie, Dirut JTE Dr. Etty Susilowati, Ibu Bupati Sangihe Dra. Hermin Ririswati Katamsi, Bupati Kepulauan Sangihe Jabes Ezar Gaghana, SE, ME
(Ki-Ka) Ketua Gerakan Desa Emas Arief Muftie, Dirut JTE Dr. Etty Susilowati, Ibu Bupati Sangihe Dra. Hermin Ririswati Katamsi, Bupati Kepulauan Sangihe Jabes Ezar Gaghana, SE, ME /Foto: Arahkata/Irawan

ARAHKATA – Harapan para kepala daerah terkait dengan keberadaan energi baru terbarukan (EBT) bukanlah isapan jempol. EBT diharapkan hadir di wilayah daerah, dinilai akan membangkitkan gairah perekonomian daerah yang akan berimbas kepada kesejahteraan masyarakat daerah. Seperti halnya yang diungkapkan Bupati Kepulauan Sangihe Jabes Ezar Gaghana, SE, ME, kepada redaksi arahkata.com, saat ditemui di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Bupati mengungkapkan, wilayah Sangihe memiliki luas area 950 km, dengan jumlah penduduknya berkisar 190.000, setara dengan 40.000 KK. Dengan keberadaan geografis ini, dirinya melihat kebutuhan EBT sangat dibutuhkan di tengah pertumbuhan masyarakatnya.

“Saat ini keberadaan listrik menggunakan genset PLN. Tentu ini sangat kurang visible dalam bisnis PLN khususnya, sampai saat ini PLN masih merugi. Dan kalau EBT ini kita dorong keberadaannya, di mana, kami dukung 100%. Karena pertama, kebutuhan Listrik kita sangat kurang saat ini. Kedua PLN Pusat sangat mendukung dengan adanya energi terbarukan dan ini program pemerintah,” ungkapnya.

Baca Juga: Daerah Ingin Punya Energi Terbarukan? Ini yang Harus Dilakukan

Lebih jauh, Ezar mengungkapkan, melihat kondisi alam yang ada di wilayahnya, tenaga air, tenaga matahari, tenaga angin sangat fleksible. Karena ini daerah sangat memadai, sehingga potensi alam itu yang sangat cocok.

“Saya kira apa yang dilakukan oleh JTE ini sangat- sangat sangat fleksibel untuk EBT. Secara kebetulan jaringan PLN itu sudah keliling Sangihe, jadi bisa kita menggunakan secara menyeluruh. Kita berharap pengadaan energi baru terbarukan bisa dilakukan secepatnya. Lebih cepat lebih bagus,” jelasnya, mengungkapkan rencana pembanguanan EBT di wilayahnya.

Dia mengatakan, untuk wilayah Sangihe PLN saat ini kebutuhan beban puncaknya mencapai 12 Mega pada malam hari dan, siang hari 6 Mega.

“Sudah sekitar 1 bulan terjadi pemadaman, karena ada gangguan genset. Karena suplai-nya terbatas, akhirnya harus pemadaman,” ungkapnya.

“Ini dapat dikatakan pengadaan energi baru terbarukan sangat mendesak untuk wilayah kami,” lanjutnya.

Baca Juga: UMKM Perikanan Indonesia, KKP Mendorong Peran Serta Kaum Perempuan

Terkait dengan wilayahnya yang berada di wilayah perbatasan, dirinya mengungkapkan, pemerintah pusat bisa ada special treatment atau pengecualian, mengingat wilayahnya berada di pulau terluar.

“Dari sisi investasi, saya sangat bersyukur JTE masuk. Mungkin secara bisnis tidak untung. Tetapi JTE masih mau berinvestasi, mau melihat kita yang ada di perbatasan, di Kepulauan daerah terpencil untuk dikembangkan sebuah teknologi sumber daya alam yang ada di Sangihe,” ungkapnya.

Terkait dengan potensi investasi yang dapat dilakukan di wilayahnya, Ezar mengatakan, saat ini wilayahnya sudah ada beberapa investasi di sektor industri kelapa, hotel dan industri ikan.

“Saya kira pasti program investasi selalu dipertanyakan adanya listrik, suplainya lewat apa. Tapi kalau kita sudah ada listrik pasti investasi itu akan mengikuti. Saat ini kita sudah masuk, apalagi kalau sudah ada kondisi listrik sudah aman,” katanya.

“Ini menjadi terobosan. Teman-teman pengambilan keputusan di tingkat pusat, harus mampu melihat. Ini adalah sebuah terobosan untuk wilayah perbatasan. Dan saya berharap agar kebijakan spesifik terhadap wilayah perbatasan untuk investasi ini, tentu kebijakan-kebijakan yang memberikan dorongan kepada investor, diberikan stimulus terhadap investasi yang ada di perbatasan,” pungkasnya.***

Editor: Mohammad Irawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah