Soal Vaksinasi, DPRD Jatim: Sistem di Puskesmas Surabaya Perlu Perubahan

- 4 Agustus 2021, 18:30 WIB
Anggota DPRD Jawa Timur, Agatha Retnosari
Anggota DPRD Jawa Timur, Agatha Retnosari /Adi Suprayitno/ARAHKATA

Penggunaan teknologi ini sangat besar artinya karena semua pihak bisa dengan tertib mencari dan mendaftar untuk bisa vaksin, termasuk pilihan jadwal vaksin.

Jika hanya diumumkan saja bahwa akan ada pelaksanaan vaksin tanpa memanfaatkan teknologi agar bisa mengatur antrian dan jumlah peserta maka yang terjadi adalah keributan.

Jika vaksinasi di Puskesmas atau sentra vaksin memanfaatkan teknologi, dapat memudahkan orang untuk melacak sertifikat vaksin, terutama saat terjadi kesalahan input.

Baca Juga: Vaksinasi COVID-19, 50 Nakes Vs 1.433 WBP di Rutan Cilodong Depok

Mengingat saat ini dirinya juga menerima beberapa keluhan warga terkait sertifikat vaksin yang belum ada di sistem satu data. Selain itu, juga keluhan akibat salah input data atau pun salah input tanggal vaksin.

"Jadi jika ada kesalahan input data atau yang lainnya pada sertifikat vaksin selain bisa menghubungi 119 ekstension 9 untuk komplain juga bisa segera datang ke tempat vaksin untuk melakukan perbaikan," tuturnya.

Agatha optimis Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sangat memahami penggunaan basis data dan instrumen teknologi untuk memudahkan pelaksanaan vaksinasi.In

Maka, ia meminta agar tidak membiarkan rakyat berlomba-lomba tanpa kendali untuk bisa vaksin tanpa melakukan prokes.

Baca Juga: Adakan Belajar Langsung, 2 Tempat Bimbingan Belajar Ditutup

"Saya berharap alokasi vaksin untuk Surabaya bisa disegerakan hadir. Saya berharap percayakan saja pelaksanaan vaksin di Puskesmas atau sentra vaksin yang tetap," papar Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya ini.

Halaman:

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x