Pernyataan Khofifah 'Move On dari COVID-19' Dinilai Tak Realitis di Lapangan

- 12 Agustus 2021, 23:15 WIB
DPD Partai Gerindra Jatim menggelar diskusi Kamisan
DPD Partai Gerindra Jatim menggelar diskusi Kamisan /Adi Suprayitno/ARAHKATA

"Angka Covid masih tinggi, bahkan secara Nasional angka kematian akibat Covid di Jatim tinggi secara Nasional. Belum lagi ekonomi masyarakat masih terpuruk. Lha ini kok ngomong Move On. Maksudnya apa? Move On nyerah tangani covid atau apa?, tanya Hidayat, Kamis 12 Agustus 2021.

Baca Juga: Aturan Perkantoran Selama PPKM Level 4 Jakarta

Pandemi COVID-19 bukannya perekonomian masyarakat semakin baik. Tetapi semakin terpuruk seperti Pengangguran semakin bertambah dan usaha banyak yang gulung tikar.

"Sektor UMKM yang seharusnya bisa menjadi penopang ekonomi Jatim, justru banyak yang gulung tikar. UMKM banyak yang menjerit akibat pandemi yang sidah berjalan hampir 2 tahun ini," ujarnya.

Hidayat mengaku yang lebih memprihatinkan adalah relaksasi pinjaman lunak dari perbankan yang didengungkan baik, bank nasional maupun bank lokal seperti Bank Jatim dan UMKM Jatim, banyak tidak menyentuh UMKM. Hal ini akibatkan kurangnya sosialisasi.

Baca Juga: Gagal ke Irak, 7 Perempuan Korban Perdagangan Manusia Diselamatkan BP2MI

Dengan kondisi semacam itu, pernyataan Gubernur yang mengajak move on bisa rawan karena tidak tepat di katakan. Dirinya khawatir masyarakat akan menilai gubernur menyerah dengan kondisi saat ini.

Hidayat menegaskan hampir dua tahun ini kita alami tantangan yang luar biasa. Program vaksinasi untuk menuju herd immunity harus direaliasikan.

"Maka pemimpin Jatim tidak boleh menggunakan bahasa yang bisa disalah pahami, akan sangat beresiko untuk masyarakat," lanjut pria Mojokerto ini

Baca Juga: Sariawan Saat COVID-19? Yuk Hilangkan dengan Cara Ini!

Halaman:

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah