ARAHKATA - Tingginya angka kemiskinan di Jawa Timur terus mendapat kritikan dari legislator. Dimana sebelumnya disorot oleh Wakil Ketua DPRD dari Fraksi Gerindra, kini kritikan pedas datang dari Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim dari Fraksi PKS, Artono.
Berdasarkan data BPS yang ditampilkan Margo, jumlah penduduk ekstrem di Jawa Barat mencapai 1,8 juta orang dengan persentase sebesar 3,6 persen.
Kemudian disusul oleh Jawa Timur dengan jumlah angka kemiskinan ekstrem sebanyak 1,7 juta orang dengan persentase sebanyak 4,4 persen, dan Jawa Tengah dengan angka kemiskinan ekstrem mencapai 1,5 juta dengan persentase mencapai 4,4 persen.
Baca Juga: DPRD Jatim Tolak Rencana Kenaikan Pajak Final 1 Persen
Artono menilai saat ini gubernur dan wakil gubernur tidak bisa membagi pekerjaan dan tidak bisa bekerja pararel. Terutama dalam menarik investor masuk ke Jatim.
”Saya juga melihat, keduanya tak punya kemampuan marketing dalam menawarkan investasi di Jatim kepada pihak luar,” tuturnya, dikonfirmasi, Rabu 1 September 2021.
Dengan minimnya investasi, tentunya iklim usaha di Jatim saat ini semakin buruk dan ekonomi masyarakat terancam akan hancur. Akibatnya banyak kriminalitas karena kesulitan mencari pekerjaan.
Baca Juga: Cara Anak Muda Jatim Perangi COVID-19 Lewat TikTok
Artono berharap Pemprov Jatim mempunyai kemampuan marketing untuk menawarkan jatim kepada investor baik dalam negeri maupun luar negeri, sehingga mereka mau berinvestasi di Jatim.
“Dengan banyaknya investor yang berinvestasi tentunya akan membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya, hingga akhirnya angka kemiskinan di Jatim bisa berkurang,” tuturnya