ARAHKATA - Diet ini bernama ketogenic, diet keton ini bekerja dengan membakar zat keton hasil dari pemrosesan lemak di dalam tubuh.
Diet ketogenic ini menjadi sebagai sumber energi berbeda dengan yang berasal dari pembakaran glukosa.
Cara diet ketogenic dinilai lebih aman lantaran dapat mengurangi kadar insulin dari pembakaran glukosa di dalam tubuh.
Baca Juga: dr. Zaidul Akbar Jelaskan Puasa 24 Jam untuk Detoks dan Diet, Ini Dampaknya
Seorang praktisi diet keton, Annas Ahmad mengatakan bahwa diet ini adalah sebuah revolusi dalam dunia kesehatan dan tak sulit untuk dijalani.
Sejatinya diet keton telah ada semenjak tahun 1920 sebagai media pengobatan bagi penderita epilepsi.
Akhirnya baru populer kembali dan praktiknya merebak di tahun 2015.
Diet ini mendahului konsumsi makanan kaya lemak dan protein seperti daging, telur, keju, sayur-mayur, kacang-kacangan dan buah jenis beri.
Baca Juga: Tips Diet Kylian Mbappe dan Rutinitas Latihannya, Siap Jadi Pemain Terbaik?
Sementara yang dihindari atau dikurangi ialah porsi asupan tinggi macam karbohidrat dan gula seperti roti, nasi, manisan, pasta, jagung, dan susu.