Network
ARAHKATA - Isu desakan agar Partai Golkar segera menyelenggarakan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) santer terdengar belakangan ini.
Kabar ini pun dikomentari sejumlah kalangan. Salah satunya datang dari Sosiolog yang juga Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar.
Menurut Musni, munculnya isu agar partai berlambang pohon beringin itu melaksanakan Munaslub tak lepas dari sikap Ketua Umum Partai Golkar yang mendukung agar Pemilu ditunda.
Baca Juga: Sempat Dukung Perpanjangan Jabatan Presiden, Golkar Ubah Haluan?
"Sebagai sosiolog saya menduga publik akan hukum partai yang dipimpin 3 ketum parpol yang usulkan tunda pemilu. Saya dapat info di Golkar mulai muncul isu Munaslub," kata Musni dalam cuitannya di akun Twitter pribadi-nya @musniumar.
Menurut dia, munculnya isu munaslub dipicu adanya rasa kekewatiran para kader di daerah suara Golkar bakal anjlok di Pemilu 2024.
"Para tokoh dan kader di berbagai daerah sangat khawatir suara Golkar bakal anjlok pemilu 2024," tambahnya.
Baca Juga: Ketua Golkar Jatim Temui PDIP, Bukan Bahas Politik!
Sementara itu, Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi Iwan Sumule menduga penganiayaan terhadap Ketua Umum Haris Permana diduga terjadi karena kritikan terkait kasus dugaan perselingkuhan Ketum Golkar dan mendesak Munaslub yang dilontarkan Haris.
