ARAHKATA - Twitter dilaporkan diserang kelompok hacker terkenal. Hal ini menyusul adanya temuan yang menawarkan database pengguna Twitter yang berisi nomor telepon dan alamat email dari 5,4 juta pengguna seharga USD 30 ribu atau berkisar Rp 449 jutaan.
Seperti dilansir laman Restore Privacy, dikutip ArahKata.com, Sabtu, 23 Juli 2022 mengatakan, pelanggaran data dimungkinkan akibat kerentanan keamanan Twitter yang ditemukan kembali pada Januari.
Kemudian HackerOne melaporkan bug yang memungkinkan penyerang mendapatkan nomor telepon dan/atau alamat email anggota Twitter, bahkan jika dia menyembunyikan hal ini di pengaturan privasi di akunnya.
Baca Juga: Terancam Diblokir Kominfo! Roblox hingga DOTA Belum Daftar PSE Lingkup Privat
Meski Twitter mengakui masalah dan memperbaiki kerentanannya, peretas menggunakan eksploitasi ini untuk mendapatkan akses ke data pengguna, yang sekarang mereka coba jual di forum hacker.
Hacker yang dijuluki “The Devil” mengatakan di Stolen Data Marketplace, database yang dia curi berisikan informasi tentang berbagai akun, termasuk selebriti, perusahaan, dan pengguna acak.
Para penyerang mengklaim bahwa database yang berhasil dicuri tersebut juga berisi informasi tentang beberapa selebriti, perusahaan, dan lain-lain.
Baca Juga: Pengembangan Teknologi Blockchain dari NFT hingga GTN
Restore Privacy juga mengatakan telah mengunduh sebagian dari database untuk ditinjau dan dianalisis.