Sosok Inspiratif Polisi Sinjai Aiptu Sapri, Budidaya Porang Hingga Bina Petani

- 3 Februari 2021, 06:35 WIB
Personel Polres Sinjai, Aiptu Sapri Basri
Personel Polres Sinjai, Aiptu Sapri Basri /Ashari/Arahkata.com

ARAHKATA - Sebuah langkah nyata perubahan pola pikir lebih maju kini dikembangkan sosok anggota Polres Sinjai, Polda Sulawesi Selatan terhadap petani dengan budidaya tanaman Tire atau Porang, yang sungguh meyakinkan dewasa ini.

Dia adalah Aiptu Sapri Basri. Sosok inspiratif yang dikenal humanis dengan berbagai kalangan ini, berhasil menggagas kelompok tani Porang di kampung halamannya di Desa Tibona, Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba.

Mata pencarian warga di Desa Tibona sebelumnya berharap dari penghasilan berkebun karet, dan bertani. Pola pikir mereka terbuka untuk membudidayakan tanaman Porang yang sangat menjanjikan.

Baca Juga: BPBD Matim Distribusikan Bantuan Darurat Kepada KK Terdampak Bencana di Lamba Leda

Dari alasan inilah, konsep brilian Aiptu Sapri Basri membentuk Kelompok Tani Tunas Kuncup di Desa Tibona, yang beranggotakan 25 orang untuk mengembangkan tanaman jenis umbian dengan harapan menambah penghasilan warga dan mampu meningkatkan taraf perekonomian.

Walaupun bertugas di wilayah Kabupaten Sinjai, sosok Aiptu Sapri Basri yang juga sebagai pembina Kelompok Tani Tunas Kuncup Desa Tibona ini, rela meluangkan waktu di hari libur bersama warga, demi memberi dukungan atau motivasi terkait budidaya Porang yang sangat menjanjikan itu.

Sosok inspiratif Aiptu Sapri Basri menuturkan, Kelompok Tani Tunas Kuncup yang dibinanya baru berusia muda, namun telah melakukan penanaman puluhan ribu bibit cabutan Porang di lahan seluas 25 Hektar dan bahkan lahan milik pribadinya telah ditancapkan ribuan bibit.

Baca Juga: Komisi X DPR RI Minta Kemendesa Bangun Budaya Membaca Melalui Perpustakaan Desa

"Budidaya Porang yang kami gagas berharap dapat merubah mainset petani dan mampu meningkatkan taraf ekonomi, sekaligus menjadi ladang bisnis bagi warga di Desa Tibona," ungkapnya, Selasa 2 Februari 2021.

Lanjut dikatakan, inisiatif untuk mengembangkan budidaya tanaman Porang dikarenakan harga yang cukup menjanjikan dan bahkan mampu merubah taraf ekonomi para petani yang betul-betul konsentrasi dalam mengelola tanaman tersebut.

"Ini baru awal, karena kondisi tanah dan lahan yang cukup memadai, sehingga kami bersama warga membentuk kelompok tani khusus tanaman Porang yang luasnya puluhan hektar," terangnya dengan penuh sumringah.

Baca Juga: Demi Bertahan Hidup, Korban Gusuran JORR II Minta Donasi di Jalan

Hingga saat ini kata Sapri, usia tanaman Porang miliknya sudah berkisar setahun, namun karena bibit cabutan bukan bibit umbi, sehingga ditargetkan bisa dipanen sekitar berumur 3 tahunan harus menunggu.

"Sampai hari ini, teknis penanaman Porang masih menunggu tunas baru, kemudian kita cabut dan ditanam kembali. Yah itu harus bertahap," katanya.

Kendati demikian diakui Sapri, mengembangkan tanaman Porang, juga memiliki kendala, salah satunya adalah biaya untuk pembelian bibit unggulan yang bisa dipanen dalam jangka waktu 8 bulan.

Baca Juga: Soal Lansia Terlantar Gara-gara Rakit, Dewan Lebong: Camat Wajib Dicopot!

Karena menurutnya butuh biaya lebih besar, sehingga dirinya bersama petani lainnya di kelompok tani Porang binaannya berinisiatif untuk melakukan kerjasama dengan perusahaan dalam hal dana KUR.

"Sementara berproses. Insya Allah besok, kita melakukan sosialisasi kerjasama dengan perusahaan dan hasilnya nanti akan kita jual ke perusahaan tersebut," ucapnya penuh semangat.

"Dalam waktu dekat ini juga, kami berencananya akan kembali membentuk kelompok tani untuk mengembangkan budidaya Porang dengan menghadirkan pegiat Porang di Sulawesi Selatan sebagai bentuk untuk mensosialisasikan program budidaya Porang di kampung halamannya," tambahnya.***

Editor: Ahmad Ahyar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah