ARAHKATA - Indonesia digemparkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang menyatakan bahwa banyak anak muda masuk ke dalam pusaran terorisme.
Pernyataan tersebut dilontarkan oleh kepala BNPT, Komjen Boy Rafli Amar yang meminta supaya masyarakat mewaspadai aktivitas radikalisme.
Sebab, paham radikalisme dikatakan telah berujung pada aksi terorisme sudah menyasar pada generasi muda.
Baca Juga: KPU Sabu Raijua Tak Mau Sesumbar Soal Orient Riwu Kore
Pemuda Aceh, Sulthan Alfaraby, menanggapi hal tersebut dan mengatakan bahwa pada dasarnya tidak ada orang yang ingin terlibat dengan aksi terorisme.
"Pada dasarnya tidak ada seorang pun manusia yang ingin terlibat dengan terorisme. Aksi terorisme muncul karena adanya ketidakberesan dalam mewaraskan pikiran", ujar Alfaraby, Jumat 05 Februari 2021.
Ketidakberesan dalam mewaraskan pikiran yang dimaksud oleh Alfaraby adalah terlambatnya dalam mengedukasi generasi muda. Sehingga, perlu adanya edukasi yang lebih mendalam serta lebih menyasar kepada anak-anak usia dini.
Baca Juga: Kapolda NTT Beberkan Audiensi Orient Riwu Kore Soal Warga Negara
"Terlambatnya edukasi tentang bahaya terorisme pada generasi muda adalah salah satu penyebab kenapa sekarang banyak yang terpengaruh. Baik itu ketika diajak atau sekedar ikut-ikutan. Jika anak-anak itu sejak dini sudah dipahamkan, bahwa kebencian atau emosi yang berlebihan itu berbahaya, maka kecil potensinya dia akan menghasut, membenci atau bertindak kriminal", tegasnya.