Status Darurat COVID-19 Berakhir, China Tetap Anggap Virus Ini Bahaya

6 Mei 2023, 19:12 WIB
Kasus Positif Covid-19 Varian Baru Arcturus Bertambah, Kemenkes Imbau Warga Kembali Disiplin 3M /Tumisu/Pixabay

ARAHKATA - Meskipun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengakhiri status darurat global COVID-19.

Virus tersebut tetap berbahaya, kata kepala panel pakar respons COVID China Komisi Kesehatan Nasional, Liang Wannian.

Liang menyebut COVID-19 tetap berbahaya sehingga China akan terus memantau perkembangannya  sembari meningkatkan vaksinasi terhadap kelompok-kelompok berisiko tinggi.

Baca Juga: SEA Games 2023 Kamboja: Indonesia Raih 2 Emas dari Maraton, Agus dan Odekta Jadi Pahlawan

WHO pada Jumat mengakhiri tingkat kewaspadaan tertinggi mereka terhadap COVID setelah lebih dari tiga tahun dinyatakan sebagai darurat kesehatan global.

Badan PBB itu mengatakan negara-negara saat ini harus menghadapi virus tersebut selain penyakit-penyakit menular lainnya.

Pencabutan status darurat itu tidak berarti COVID akan hilang, tetapi dampak penyebarannya kini bisa efektif dikendalikan, kata Liang dalam wawancara bersama CCTV yang disiarkan Sabtu, 6 Mei 2023.

Baca Juga: Jokowi Persilakan Masyarakat Laporkan Jalan Rusak Parah Melalui Medsos

Liang menambahkan bahwa China akan terus memantau mutasi virus, memperkuat vaksinasi di antara kelompok-kelompok berisiko tinggi, dan berupaya meningkatkan kemampuan pengobatan COVID.

China sejak lama mempertahankan kebijakan nol COVID setelah sebagian besar negara di dunia mulai hidup berdampingan dengan virus tersebut.

Negeri Tirai Bambu itu baru mulai meninggalkan kebijakan pembatasan COVID-19 pada akhir 2022.

Baca Juga: TNI-Polri Kerahkan 12 Ribu Personel Amankan KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo

Pada Februari, para pemimpin tinggi China mengumumkan "Kemenangan mutlak" melawan COVID dan tingkat kematian terendah di dunia, meskipun para ahli mempertanyakan data Beijing tersebut.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler