Dokter Lintas Batas: Vaksin Covid-19 Hanya untuk Negara Kaya

- 6 Februari 2021, 22:13 WIB
Organisasi medis internasional Médecins Sans Frontières (MSF) di Afrika Selatan
Organisasi medis internasional Médecins Sans Frontières (MSF) di Afrika Selatan /Dok. MSF/ARAHKATA

ARAHKATA – Afrika Selatan, negara dengan kondisi yang tak lazim. Kekeringan, kelaparan, hingga perang saudara membuat Afrika Selatan butuh waktu untuk membangun kembali negaranya. Kini, diperparah dengan Covid-19.

Belum juga usai berjuang melawan Covid-19, kini muncul varian baru virus corona dari Afrika Selatan. Petugas kesehatan di Mozambik, Eswatini dan Malawi berjuang untuk mengobati jumlah pasien yang meningkat.

Mereka harus bisa bersabar saat bertugas sambil menanti vaksin Covid-19 mulai edar di Afrika Selatan. Organisasi medis internasional Médecins Sans Frontières (MSF) menyerukan agar vaksin Covid-19 didistribusikan secara adil, dengan memprioritaskan dan melindungi petugas kesehatan garis depan. Juga orang-orang yang berisiko tinggi terkena penyakit parah di semua negara, termasuk di Afrika.

Baca Juga: Covid-19 Makin Meresahkan, WHO Desak Produksi Vaksin Massal

Namun kabar beredar menyebutkan vaksin Covid-19 hanya diedarkan di negara-negara kaya. Seperti siaran pers yang dikirimkan ke arahkata.com, Sabtu 6 Fabruari 2021, Direktur Operasi MSF Christine Jamet menyayangkan kondisi tersebut.

“Kami terkejut dengan distribusi vaksin Covid-19 yang tidak adil di seluruh dunia. Orang-orang di negara termiskin tampaknya berada di antrean belakang untuk mengakses vaksin Covid-19,” kata direktur operasi MSF Christine Jamet.

“Sementara banyak negara kaya mulai memvaksinasi pekerja kesehatan dan kelompok lain hampir dua bulan lalu, negara-negara seperti Eswatini, Malawi dan Mozambik, yang berjuang untuk menanggapi pandemi ini, belum menerima satu dosis vaksin untuk melindungi orang berisiko, termasuk staf kesehatan garis depan," tambahnya.

Baca Juga: 22 WNI Tewas di Kapal Tiongkok, BP23: Jokowi Bicaralah, Ini Soal Kemanusiaan! 

Di Eswatini, negara berpenduduk 1,1 juta orang, 200 kasus baru dilaporkan setiap hari dan kematian sekitar empat kali lebih tinggi daripada gelombang pertama. Petugas kesehatan mengatakan bahwa pasien menjadi sakit parah kali ini. Dengan fasilitas kesehatan yang seadanya, tim MSF telah mendirikan bangsal tenda di pusat kesehatan Nhlangano. Juga membawa bantuan tim medis lebih banyak, dokter dan perawat untuk merawat pasien Covid-19 yang sakit kritis.

Di Mozambik, jumlah kasus saat ini hampir tujuh kali lebih tinggi daripada puncak gelombang pertama.

Halaman:

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x