Amerika Serikat Gelar Rapat Parlemen Legislasi Pelarangan TikTok

- 26 Maret 2023, 10:28 WIB
Ilustrasi - Bendera China terlihat mengapit logo TikTok.
Ilustrasi - Bendera China terlihat mengapit logo TikTok. /Florence Lo/Reuters

ARAHKATA - Ketua DPR Amerika Serikat Kevin McCarthy pada Jumat waktu setempat meyakini anggota-anggota DPR akan meloloskan undang-undang yang mengatasi kekhawatiran atas keamanan nasional terkait aplikasi video pendek milik China, TikTok.

CEO TikTok Shou Zi Chew hadir dalam dengar pendapat dengan Komisi DPR AS dan selama lima jam menghadapi pertanyaan dari anggota Partai Republik dan Partai Demokrat terkait keamanan nasional dan kekhawatiran lain atas aplikasi yang digunakan hampir 150 juta warga AS itu.

McCarthy menyatakan pernyataan yang disampaikan Chew dalam dengar pendapat itu amat mengkhawatirkan.

Baca Juga: Laporkan Gratifikasi Rp 7,7 M Wamenkumham, IPW Juga Sebut Nama Evi Celiyanti

"CEO ini tidak dapat memastikan bahwa China tidak memata-matai data (TikTok)," kata McCarthy, dikutip ArahKata.com pada Kamis, 23 Maret 2023, 

Seruan untuk melarang TikTok atau mengesahkan undang-undang yang memberikan hak kepada Presiden Joe Biden untuk melarang aplikasi tersebut semakin meluas di negara tersebut.

Donald Trump, selama memerintah Gedung Putih sebelum ini, beberapa kali kalah di pengadilan pada 2020 saat berupaya melarang TikTok dan aplikasi pesan pribadi WeChat yang dimiliki perusahaan China, Tencent.

Baca Juga: Habib Syakur: Ramadan Momentum Belajar Toleransi dan Cinta Tanah Air

Dalam dengar pendapat pada Kamis tersebut, anggota DPR Neal Dunn sempat bertanya apakah ByteDance telah memata-matai rakyat Amerika atas perintah Beijing. Chew membantah hal tersebut dan menjawab, "Tidak."

Dunn kemudian menyinggung pernyataan perusahaan itu Desember lalu yang menyebutkan beberapa pegawai ByteDance di China secara tidak patut mengakses data dua jurnalis pengguna TikTok yang tidak lagi dipekerjakan oleh perusahaan itu.

Dia kemudian mengulangi pertanyaan apakah ByteDance memata-matai penggunanya.

Baca Juga: Surat Terbuka Pegawai Milenial Ungkap Kebobrokan dan Korupsi Sistematis Pejabat Bea Cukai

"Saya kira memata-matai bukanlah kata yang tepat untuk menggambarkan soal itu," kata Chew, seraya menjelaskan bahwa laporan tersebut masih menjadi bahan penyelidikan. Dunn kemudian bahwa penggunaan TikTok yang semakin luas sudah menjadi kanker.

Sebagian besar anggota dewan dari Partai Demokrat turut menyatakan kekhawatiran atas aplikasi video tersebut, namun  belum menyatakan mendukung aplikasi ini dilarang.

"Memang ada kekhawatiran nyata atas keamanan nasional terkait TikTok," kata pemimpin fraksi Partai Demokrat di DPR AS Hakeem Jeffries pada Jumat, 24 Maret 2023, sembari menyinggung masalah privasi dan perlindungan konsumen.

Baca Juga: Imbauan Pemerintah Perusahaan Bagikan THR Selambatnya 18 April 2023

Chew kemudian mengunggah sebuah video di TikTok yang memperlihatkan dirinya.

"Kami akan terus melindungi data anda dari akses yang tidak sah oleh pihak asing," kata dia.

Komisi Perdagangan Senat AS masih belum menjadwalkan rapat dengar pendapat terkait rancangan undang-undang yang akan memberi wewenang kepada Departemen Perdagangan AS untuk melarang teknologi asing yang mengancam keamanan nasional AS.

Baca Juga: SETARA Institute: Pemerintah Tersandera Politisasi Identitas, Kasus Patung Bunda Maria Ditutup Terpal di DIY

RUU ini diajukan oleh Senator Mark Warner dan Senator John Thune, dan telah mendapatkan dukungan dari sekitar 20 senator lainnya.

Paling cepat dengar pendapat komisi ini diadakan pertengahan April mendatang.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x