Lebih 200 WNI Pemetik Buah di Inggris Terkatung-katung dan Terbelit Utang

- 2 Desember 2022, 21:07 WIB
Ilustrasi pekerja migran Indonesia.
Ilustrasi pekerja migran Indonesia. /Antara/Feri

Masalah yang paling umum dilaporkan adalah kurangnya pekerjaan di perkebunan dan peternakan, terutama bagi mereka yang datang sangat terlambat pada musimnya.

Beberapa orang bahkan belum dapat bekerja sampai musim panen selesai.

Baca Juga: Mantan Menteri ATR/BPN Ferry Mursyidan Baldan Meninggal Dunia

Visa pekerja musiman memungkinkan orang untuk datang ke Inggris selama enam bulan untuk bekerja.

Meski demikian, pada periode tertentu, tidak ada jaminan mereka bisa mendapatkan pekerjaan.

Seorang WNI yang bekerja di Pertanian Castleton di Aberdeenshire sejak Juli lalu mengatakan, dia berulang kali dikirim kembali ke karavan setelah hanya beberapa jam memetik buah.

Baca Juga: Komisi I DPR: Calon Panglima TNI Diminta Tingkatkan Profesionalitas Prajurit

Alasan pihak perkebunan, karena dia tidak dapat memenuhi target memetik buah.

Pekerja Indonesia tersebut mengatakan bahwa dia telah meminjam uang pada April lalu untuk membayar agen lokal di Indonesa lebih dari £ 4.650 atau hampir Rp 100 juta untuk bisa datang dan bekerja di Inggris.

WNI itu mengatakan, pekerjaan yang diberikan kepadanya di Skotlandia sangat sedikit sehingga hanya mendapatkan upah sekitar £ 200 atau sekitar Rp 3,5 juta per minggu.

Halaman:

Editor: Wijaya Kusnaryanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x