9 Tips Memilih Pompa ASI, Ibu yang Sibuk Kerja Wajib Tahu!

22 Mei 2022, 23:46 WIB
Ilustrasi ibu menyusui. Ceramah singkat Ramadhan tentang qadha puasa bagi wanita hamil dan ibu menyusui. /FREEPIK/rawpixel.com

ARAHKATA - Bagi Ibu menyusui, pompa ASI sama pentingnya untuk kebutuhan si jabang bayi.

Banyak ibu menyusui yang terburu-buru membeli pompa ASI, padahal ternyata tidak sesuai penggunaannya.

Justru pompa ASI yang awalnya untuk menyusui dan sudah terbeli malah tidak terpakai sama sekali.

Baca Juga: 6 Cemilan untuk Pola Makan Sehat, Dukung Kesehatan Tubuh dan Diet!

Apalagi jika ibu merupakan sosok ibu menyusui yang harus kembali bekerja setelah melewati masa cuti.

Memilih pompa ASI sebaiknya dipersiapkan sejak kehamilan dengan banyak membaca informasi agar pompa ASI menjadi tepat guna.

Berikut ini 9 tips memilih pompa ASI bagi ibu menyusui yang sibuk bekerja dikutip dari Mayo Clinic pada MInggu 22 Mei 2022.

Baca Juga: 7 Tips Pola Makan Sehat untuk Bantu Jaga Stamina, Kerja Jadi Lancar!

1. Pertimbangkan seberapa sering penggunaan pompa ASI
Penggunaan pompa ASI dipengaruhi oleh seberapa besar kecukupan persediaan ASI di payudara ibu.

Seberapa jauh tempat bekerja dengan rumah penitipan bayi, dan seberapa lama ibu bekerja meninggalkan bayi.

Jika ibu merasa bahwa persediaan ASI cukup dan tempat tinggal dengan kantor jaraknya tidak terlalu jauh, ibu bisa menyusui langsung sehingga hanya sesekali menggunakan pompa ASI.

Baca Juga: Ibu Menyusui Dilarang Minum Obat? Simak Penjelasan Berikut

Untuk kondisi seperti ini, ibu hanya memerlukan pompa ASI manual pompa tangan saja.

Untuk kondisi ibu bekerja yang memiliki jarak jauh dengan rumah, terlebih jam kerja yang lama, sebaiknya ibu menggunakan pompa ASI listrik.

Pertimbangkan untuk menunggu sampai bayi lahir sehingga ibu lebih tahu mana yang lebih sesuai dengan kebutuhan menyusui bayi.

Baca Juga: Terapkan Pola Makan Sehat, Berikut Waktu Terbaik Makan Pagi, Siang dan Malam

2. Terbatas dengan waktu
Biasanya memompa payudara membutuhkan waktu selama 10-15 menit per payudara.

Jika ibu bekerja dalam situasi yang terbatas waktu atau sedang terburu-buru, sebaiknya memilih pompa payudara elektrik ganda, sehingga ibu dapat menggunakan 2 tabung untuk dua payudara sekaligus.

Pompa ASI yang memiliki satu tabung kerucut saja, harus digunakan secara bergantian antara payudara kanan dan kiri.

Baca Juga: Ikuti Jejak Sang Ayah, Gus Miftah Ungkap Azka Corbuzier Akan Mualaf Bulan Ini!

Selain dapat menghemat waktu memompa, pompa ganda juga dapat membantu merangsang produksi ASI lebih efektif.

3. Apakah perlu fitur handsfree
Pompa ASI handsfree memungkinkan ibu agar bisa memompa sambil melakukan hal lain tanpa harus memegang tabung kerucut menempel di payudara.

4. Memilih toko
Resiko terkontaminasi meski kecil, namun tetap ada. Itulah pentingnya sebaiknya ibu tidak menggunakan pompa bekas atau meminjam kepada ibu menyusui lain.

Baca Juga: Mendagri Keluarkan Aturan Baru! Larang Warga Indonesia Memiliki Nama 1 Kata

Ibu dapat memilih dan berkonsultasi langsung dengan seller di toko peralatan bayi tentang produk mana yang dibutuhkan.

Jika ibu memilih membeli pompa ASI melalui pasar online, sebaiknya pilih toko yang memiliki penilaian yang baik.

Tidak kalah penting, ibu harus berpikir tentang aksesibilitas suku cadang.

Baca Juga: Diduga Mabuk Saat Endorse, Rachel Vennya: Kebanyakan Makan Es Krim

Produk di harapkan memiliki suku cadang yang dapat diperoleh dengan mudah, sehingga ibu tidak perlu repot membeli baru.

Cukup membeli bagian pompa yang rusak dengan suku cadang yang tersedia.

5. Pompa ASI mudah digunakan
Pilihlah pompa ASI yang mudah untuk dirakit. Jika ibu kesulitan merakit pompa, suasana hati ibu mungkin akan berubah menjadi kesal sehingga semangat memompa ASI berkurang.

Baca Juga: Wah Selamat! Maudy Ayunda Resmi Menikah Hari Ini

Selain itu, kesulitan merakit pompa juga akan menyita banyak waktu. Jika ibu harus selalu membawa pompa ASI setiap hari atau bepergian, maka carilah yang memiliki model yang ringan dibawa.

Beberapa produk pompa payudara jugadilengkapi dengan tas jinjing dengan bagian berinsulasi untuk menyimpan ASIP.

Perhatikan juga tingkat kebisingan pompa. Ada yang suaranya mengganggu adapula yang memiliki suara lebih halus dan tidak mengganggu.

Baca Juga: Perdana! Persebaya Gelar Laga Uji Coba dengan Kehadiran Pendukung

6. kemampuan daya hisap pompa ASI
Setiap ibu mempunyai tingkat kenyamanan yang berbeda baik untuk level hisap maupun kecepatan siklus.

Keduanya harus dapat disesuaikan, sehingga ibu dapat mengontrol intensitas dan kecepatan pompa dalam menghisap dan melepaskan.

7. Ukuran pelindung payudara harus sesuai
Pelindung payudara adalah cup berbentuk kerucut yang pas untuk bagian payudara dan puting.

Baca Juga: Baru Bebas Lepas Masker, Amerika Kembali Duduki Posisi Pertama Kasus Covid-19

Untuk mendapatkan kenyamanan saat memompa ASI, pelindung payudara harus dipastikan pas dengan payudara, agar daya hisap nya juga lebih optimal.

8. Sumber listrik pompa ASI
Terakhir, perhatikan apakah suplai listrik selalu ada? Jika sering terjadi pemadaman, sebaiknya pilih yang menggunakan sumber energi baterai.

Jika sumber satu-satunya untuk menggunakan pompa ASI berasal dari colokan listrik, akan menyulitkan ibu saat hendak waktu memompa.

Baca Juga: Kunjungi Pasar Muntilan, Presiden Jokowi Cek Langsung Harga Minyak Goreng

Jika tidak segera di pompa atau disusui ke bayi, efeknya biasanya payudara ibu membengkak dan terasa sakit.

9. Jaminan
Sebaiknya produk pompa ASI memiliki jaminan garansi, sehingga ibu tidak perlu khawatir ketika ada kerusakan dan bisa mengajukan klaim pengganti produk baru atau setidaknya mendapatkan layanan konsultasi dan perbaikan gratis.***

Editor: Wijaya Kusnaryanto

Sumber: Mayo Clinic

Tags

Terkini

Terpopuler