Usai Diperiksa KPK 4,5 Jam, Effendi Ghazali: Yang Dewa-Dewa Kapan?

- 25 Maret 2021, 19:57 WIB
Pakar Komunikasi Universitas Indonesia (UI), Effendi Gazali.
Pakar Komunikasi Universitas Indonesia (UI), Effendi Gazali. /Restu Fadilah/Arahkata

ARAHKATA - Pakar Komunikasi Universitas Indonesia (UI), Effendi Gazali selesai menjalani pemeriksaan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis, 25 Maret 2021. Dia diperiksa kurang lebih 4,5 jam.

Keluar dari Gedung Merah Putih KPK sekitar pukul 18.45 WIB, Effendi Gazali mempertanyakan kapan penyidik lembaga antirasuah akan menjadwalkan pemeriksaan terhadap dewa-dewa.

"Nah pertanyaan yang paling terakhir adalah gini, saya kan sudah dipanggil nih, kalau KPK benar-benar menegakan keadilan, yang dewa-dewa kapan nih dipanggilnya," tanya Effendi di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis, 25 Maret 2021.

Baca Juga: Mahfum di Urusan Lobster, Alasan Effendi Gazali Direkrut Edhy Prabowo

Baca Juga: KPK Pamer Belasan Sepeda Sitaan Korupsi Edhy Prabowo

Baca Juga: Sambangi KPK di Tengah Pemeriksaan Edhy Perabowo, Susi: Mau Bikin Cek Ombak!

Effendi tak menjelaskan siapa yang dimaksud dengan dewa-dewa. Hanya saja, Effendi mengindikasikan bahwa dewa-dewa ini adalah segelintir pihak yang menguasai pengadaan bansos corona.

"Jangan itu (proyek pengadaan bansos-red) dimakan semua oleh dewa-dewa, tapi yang kecil-kecil ini UMKM juga dapat," kata Effendi.

Menurut Effendi, ini juga telah disampaikannya dalam seminar riset bansos pada 23 Juli 2020 lalu. Di situ, dia sebagai pembawa acara atau fasilitator. Turut hadir juga Ray Rangkuti dalam seminar tersebut sebagai pembicara.

Baca Juga: Diperiksa 2,5 Jam oleh KPK, Anak Buah Anies Baswedan Pasrah

"Jadi bukan cuma saya yang bicara ada Ray Rangkuti, ada beberapa yang lain. Intinya kami ingin mengatakan janganlah ini semua diambil jatahnya oleh dewa-dewa," ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Effendi juga menyiratkan bahwa dia sebagai orang yang terzolimi dalam proyek pengadaan bansos ini.

"Jangan orang terzolimi dong ya kan, dan tidak semua orang itu apa namanya, jatah diambil dibagi-bagi sma yang besar-besar, yang itu kan tujuannya untuk UMKM dan dia tidak didirikan pada saat proyek itu," kata Effendi.

Baca Juga: KPK Rampungkan Penyidikan Edhy Prabowo

Ditanya lebih jaih perihal terzolimi dalam konteks apa?

"Kalah bersaing dengan dewa-dewa. Karena kuotanya sudah habis diambil oleh dewa-dewa," kata Effendi.

Sementara saat disinggung apakah dirinya pernah merekomendasikan kepada Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Satuan Kerja Kantor Pusat Kemensos tahun 2020 dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pengadaan bansos sembako covid-19, Adi Wahyono perihal agar 30.000 paket dikerjakan olehnya?

"Jangan bicara satu, kami waktu itu berbicara tentang banyak yang UMKM, mengenai siapa kemudian dapat berapa silahkan ditanya ke penyidik," pungkasnya.***

Editor: Ahmad Ahyar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x