Presiden Erdogan Akan Ubah Nama Turki, Jadi Apa?

26 Januari 2022, 15:30 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berbicara kepada media setelah rapat kabinet di Ankara, Turki, 20 Desember 2021. /Murat Cetinmuhurdar/Reuters

ARAHKATA - Sejak serial Layangan Putus tayang di Indonesia, negara Turki menjadi populer di Tanah Air.

Nama Cappadocia yang berada di Turki menjadi sorotan dan impian sebagian warga Indonesia untuk datang dan menikmati keindahan di sana.

Namun kini, Turki akan segera mengganti nama resmi negara mereka.

Baca Juga: Jurnalis Wanita Turki Ditangkap Duga Hina Presiden Erdogan

Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan nama negeri itu akan berubah menjadi Turkiye.

"Kata Turkiye mewakili dan mengekspresikan budaya, peradaban, dan nilai-nilai bangsa Turki dengan cara terbaik," kata Erdogan pekan lalu dikutip Arahkata, Rabu 26 Januari 2022.

"Dalam rangka memperkuat nama Turkiye, dalam segala jenis kegiatan dan surat menyurat, terutama dalam hubungan resmi dengan negara lain dan lembaga dan organisasi internasional, istilah Turkiye akan digunakan sebagai pengganti istilah seperti 'Turki', 'Turkei', 'Turquie' dan seterusnya," tambahnya.

Baca Juga: Turki Pecahkan Rekor Kasus COVID-19 Harian Tertinggi Selama Pandemi!

Turki, tambahnya, harus menjadi merek negara tersebut di kancah internasional. Namun, belum tahu kapan tepatnya perubahan nama diresmikan.

Seorang pejabat senior pemerintah juga membenarkan ini. Namun, tegasnya, proses masih berlangsung.

"Waktu yang tepat untuk perubahan nama masih dalam pertimbangan pemerintah," katanya.

Baca Juga: Bom Meledak di Perbatasan Turki-Suriah, Makan Korban Jiwa

Wacana penggantian ini sendiri sebenarnya telah menguat sejak lama. Erdogan berpandangan bahwa nama 'Turkey' yang dikenal dalam Bahasa Inggris sama dengan arti kalkun.

Erdogan sendiri kini menghadapi tekanan akibat krisis ekonomi di negara itu. Inflasi Turki mencapai level tertinggi selama dua dekade, melonjak hingga 36% awal bulan.

Para ahli bahkan meramalkan inflasi bisa menembus 50%. Harga makanan dan minuman naik vampir 44% setiap tahun.

Baca Juga: Pulang dari Turki, Ashanty Dikabarkan Positif COVID-19

Lira Turki juga makin terpuruk terhadap dolar Amerika Serikat bahkan longsor 44% di tahun lalu.

Situasi ekonomi itu disebut akibat kebijakan pemotongan suku bunga tak lazim yang didesak Erdogan.

Sebelumnya, wacana perubahan nama itu telah lebih dulu muncul pekan lalu lewat video promosi bertajuk 'Turkiye' dengan tone wisata. Hanya butuh waktu sepekan, hingga wacana itu terealisasi.***

Editor: Tia Martiana

Sumber: Middle East Monitor

Tags

Terkini

Terpopuler