Game Online Potensi Ekspor Besar, Wamendag: Saatnya Mulai Kembangkan!

9 Februari 2021, 15:17 WIB
Ilustrasi game online Mobile Legend. /Instagram.com/@realmobilelegndsid

ARAHKATA – Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebut jenis produk game online berpeluang besar merebut pasar ekspor dunia. Namun, sampai saat ini produksi game online di Indonesia belum optimal mendorong perekonomian.

Hal itu diutarakan Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga, seperti dikutip dari Antara, Selasa 9 Februari 2021 berjudul Potensi ekspornya besar, Wamendag ajak kembangkan game online.

Jerry menyebut, produk game online merupakan salah satu produk digital yang memiliki potensi besar untuk diekspor. Namun, produksinya di Indonesia masih belum optimal dalam mendorong perekonomian.

Baca Juga: Ada Varian Baru Covid-19, Perhatikan Masker yang Anda Pakai

Game online salah satu produk digital yang potensinya luar biasa. Kalau kita berkaca dari negara lain seperti China, Korea Selatan, itu mereka memproduksi dan mengekspor game online ke mancanegara dan memberikan banyak penghasilan untuk negara masing-masing,” kata Wamen Jerry, Selasa 9 Februari 2021.

Dia juga menyampaikan, saat ini Indonesia belum bisa mengkapitalisasi produk-produk digital secara maksimal. Namun ia menegaskan saatnya Indonesia memulai untuk mengembangkan game online.

“Ini harus dimulai dan salah satu yang bisa dikembangkan adalah game online. Kalau kita berkaca dari negara-negara lain, potensinya luar biasa besar,” kata Jerry.

Pada satu kesempatan, ia mengunjungi sebuah pengembang game online yang potensial di Indonesia dan mengatakan bahwa Indonesia memiliki kemungkinan besar untuk mengikuti jejak China dan Korea Selatan dalam mengembangkan game online.

Baca Juga: Kadinsos Sinjai: 16 Meninggal Akibat Covid-19, Pemda Santuni Rp15 Juta

Ia memaparkan bagaimana game online dapat mendatangkan keuntungan, meskipun produk tersebut dapat diunduh secara gratis melalui gawai masing-masing.

“Mungkin kita download-nya gratis. Tetapi begitu kita mainkan, biasanya beberapa fitur yang ada di game tersebut hanya bisa digunakan kalau kita sudah membayar,” papar Jerry.

Jumlahnya mungkin murah, hanya sekitar Rp10.000, lanjutnya. Tetapi jika yang main misalnya ada 10 juta orang atau 100 juta orang, tentu jumlahnya menjadi besar.

“Jadi memang ekspor itu bisa dikembangkan dalam suatu produk yang digital,” Jerry menambahkan.

Baca Juga: 5.000 Awak Media Siap Divaksin Akhir Februari

Menurut politisi Partai Golkar itu, ekspor produk digital jauh lebih efisien ketimbang mengekspor produk konvensional seperti migas dan non migas, karena hanya membutuhkan perangkat gawai.

“Ini sesuatu yang bisa kita renungi dan diskusikan bersama. Sebab ke depannya banyak hal yang serba digitalisasi. Ini yang coba kita lihat dan kita dalami,” pungkasnya.

Editor: Agnes Aflianto

Tags

Terkini

Terpopuler