Pertahankan Plh Sekdaprov Jatim, Khofifah Dinilai Hambat Regenerasi Birokrasi

- 31 Juli 2021, 00:37 WIB
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indarparawansa (paling kanan) saat memimpin rapat penanganan Covid-19.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indarparawansa (paling kanan) saat memimpin rapat penanganan Covid-19. /Instagram/Denpasar Update

Baca Juga: Gereja di Jawa Barat Siap Disulap Jadi Tempat Isolasi Mandiri

Menurut Surat Edaran Badan Kepegawaian Negara Nomor 2/SE/VII/2019 Tahun 2019 tentang Kewenangan Pelaksana Harian dan Pelaksana Tugas dalam Aspek Kepegawaian (“SE BKN 2/2019”).

Menurutnya, Plh atau Plt tidak berwenang mengambil keputusan dan/atau tindakan yang bersifat strategis yang berdampak pada perubahan status hukum pada aspek organisasi, kepegawaian, dan alokasi anggaran.

Baca Juga: Ibunda Zara Adhisty Angkat Suara Soal Video Anaknya

Andri menyebut keputusan dan/atau tindakan yang bersifat strategis artinya keputusan dan/atau tindakan yang memiliki dampak besar seperti penetapan perubahan rencana strategis dan rencana kerja pemerintah.

"Jika memang belum pada masa pensiun, Gubernur tetap bisa menempatkan pada posisi strategis lain. Seperti menempatkan pada posisi Widyaiswara Utama untuk melakukan pembinaan terhadap Widyaiswara Madya, muda dan pertama," pungkasnya.***

Halaman:

Editor: Agnes Aflianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah