Isu Susu: Antara Kebutuhan Gizi Dan Pentingnya Keamanan Pangan

- 25 Februari 2024, 20:06 WIB
Sejumlah negara produsen susu termasuk China berkompetisi untuk memasuki pasar Indonesia.
Sejumlah negara produsen susu termasuk China berkompetisi untuk memasuki pasar Indonesia. /Freepicture/ARAHKATA

“Adanya larangan impor itu adalah kejadian wajar dan merupakan reaksi pasar dengan adanya keracunan yang dialami ribuan bayi dan bahkan ada yang meninggal,” kata Sudrajat.

Sebagai produk pangan yang telah dikonsumsi secara global selama berabad-abad, susu memiliki sejarah panjang dalam hal keamanan pangan.

Baca Juga: Daripada Minum Soda, Mending Ganti Air Kelapa, Dijamin Lebih Sehat!

Namun, tragedi susu bermelamin di Cina pada tahun 2008 menjadi peristiwa yang tidak terlupakan.

Skandal ini menyebabkan 300.000 orang terkena dampaknya, dengan ribuan di antaranya harus dirawat di rumah sakit dan enam bayi meninggal karena batu ginjal.

Pada saat itu, Sanlu, salah satu dari 22 perusahaan yang terlibat dalam skandal tersebut, akhirnya mengidentifikasi bahwa melamin, sebuah zat kimia berbahaya, telah ditambahkan ke susu untuk meningkatkan kadar protein.

Baca Juga: Puasa Intermiten, Menyingkap Manfaat dan Risiko untuk Kesehatan

Hal ini menyebabkan produk tersebut lolos uji kadar protein dan tes nutrisi. Tingkat melamin yang ditemukan dalam susu tersebut jauh melampaui batas yang diperbolehkan, menimbulkan kekhawatiran akan keamanan produk susu.

Meskipun tragedi tersebut telah berlalu lebih dari satu dekade yang lalu, dampaknya masih terasa hingga sekarang.

Publik kehilangan kepercayaan pada produk susu lokal, seperti yang terungkap dalam survei yang dilakukan oleh firma konsultan McKinsey & Co. Lebih dari 10 ribu responden dalam survei tersebut lebih memilih susu impor, terutama dari Hong Kong, sebagai pilihan mereka.

Halaman:

Editor: Wijaya Kusnaryanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x