Mercedes Panik Pabrik Senilai Rp32,2 Triliun di Rusia Siap Pindah Tangan

13 Maret 2022, 20:45 WIB
Mercedes-Benz The New S-450 L AMG Edition /Mercedes-Benz Indonesia

ARAHKATA – Dampak dari perang Rusia-Ukraina berimbas ke sektor bisnis dan industri, di mana banyak perusahaan memutuskan berhenti beroperasi serta hengkang dari Negeri Beruang Putih itu.

Ditambah lagi, sanksi dari negara-negara Barat kepada Rusia dibalas dengan respon keras, salah satunya dengan melakukan nasionalisasi aset-aset dari perusahaan yang berhenti beroperasi membuat kekhawatiran banyak pihak.

Mercedes-Benz, yang memiliki aset pabrik senilai USD2 miliar atau setara Rp31.2 triliun di Esipovo, Moskow itu pun panik dengan suara keras nasionalisasi fasilitas industri dari negara tak bersahabat.

Baca Juga: Akun Kedubes Rusia di London Tuduh Korban Ibu Hamil Aktor, Twitter Tindak Tegas!

Perusahaan mobil asal Jerman itu telah memutuskan berhenti beroperasi dan menghentikan segala aktivitas bisnisnya di Rusia setelah negara tersebut memulai operasi militernya di Ukraina.

Presiden Rusia Vladimir Putin, melalui video yang disiarkan pada Jumat 11 Maret 2022 mengatakan sedang mencari landasan hukum untuk melakukan perampasan aset, karena menurutnya pemerintah bisa mengambil alih aset perusahaan asing yang kabur.

"Kita perlu bertindak tegas terhadap perusahaan yang akan menghentikan produksi mereka. Kita perlu mentransfer perusahaan-perusahaan ini kepada mereka yang ingin tetap beroperasi di Rusia," ungkapnya.

Baca Juga: Editor Terkemuka Wikipedia Rusia Ditahan di Belarusia, Ini Penyebabnya!

Merealisasi perintah Sang Pemimpin, Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin menyampaikan saat ini pihaknya tengah merancang undang-undang untuk mengatur tindakan selanjutnya.

"Jika pemilik asing menutup perusahaan secara tidak wajar, maka dalam kasus itu pemerintah dapat mengusulkan pemberlakuan administrasi eksternal. Bergantung pada keputusan pemilik yang akan menentukan nasib perusahaan di masa depan," kata Mishustin.

Baca Juga: Ukraina Tolak Syarat Damai Rusia, Ini Alasannya!

Mercedes-Benz bukan satu-satunya pabrikan yang menghentikan aktivitasnya di Rusia, hanya saja bedanya pabrikan mobil Jerman itu memiliki fasilitas produksi yang sangat mahal dan produktivitas lumayan tinggi dengan memproduksi sebanyak 25.000 mobil per tahun.

Pembukaan pabrik Mercedes-Benz itu dihardiri langsung Putin pada 2017 dan menjadi istimewa karena merupakan investasi asing otomotif pertama di Rusia.***

Editor: Agnes Aflianto

Tags

Terkini

Terpopuler