ARAHKATA – Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) melalui Kedeputian Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) BPIP.
Kembali mengelar diklat bagi organisasi masyarakat, sosial, dan politik, di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Senin, 23 Mei.
Salah satu narasumber yang turut dihadirkan oleh BPIP adalah Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center Ken Setiawan, yang merupakan mantan aktivis NII.
Baca Juga: Hangatnya Persahabatan Penjaga Perbatasan Indonesia-Timor Leste
"Pancasila memang bukan wahyu Ilahi, tapi di dalam sila Pancasila terkandung nilai-nilai ajaran agama yang juga dirumuskan oleh para Ulama. Jadi menjalankan nilai-nilai Pancasila juga otomatis menjalankan ajaran agama," ujar Ken Setiawan melalui keterangan tertulis yang diterima redaksi, Selasa, 24 Mei 2022.
Dalam kesempatan itu, Ken menceritakan pengalaman dirinya saat bergabung di NII, dan kenapa dirinya bisa keluar dari gerakan radikalisme tersebut.
Kini, Ken telah insyaf (sadar), dan saat ini telah mendirikan pusat rehabilitasi bagi korban NII.
Baca Juga: Aksi Penembakan Brutal 18 Anak dan 3 Dewasa Tewas di Sekolah Dasar AS
Lebih lanjut, Ken menjelaskan, awal mula dirinya terekrut masuk ke dalam jaringan NII yang merupakan kelompok radikalisme itu.