Pengamat Minta Panglima TNI Fokus Pikirkan Kesejahteraan Prajurit Ketimbang Pencitraan

- 5 Oktober 2022, 16:12 WIB
AS Hikam
AS Hikam /ANTARA

ARAHKATA - Pengamat Politik President University, Muhammad A.S. Hikam meminta Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa lebih fokus memperhatikan tentang kesejahteraan prajurit ketimbang pencitraan. Sebab, TNI merupakan gardan terdepan dalam menjaga keamanan dan pertahanan Indonesia.

“Kita berpikir logis besarnya Indonesia, pentingnya pertahanan Indonesia, ya kembali pada jati diri TNI, yang menjadi bagian pertahanan, pembela negara yang menyatu dengan rakyat. Satu dengan rakyat itu artinya mereka care dengan apa yang terjadi di tempat prajutit di bawah-bawah, bukan sibuk pencitraan,” ujar Hikam saat dihubungi ArahKata.com, Selasa, 4 Oktober 2022.

Menurutnya, adalah tidak baik jika pimpinan TNI terjebak pada godan viralisme, meskipun perkembangan teknologi super canggih. Memperjuangkan kesejahteraan prajurit lebih utama ketimbang membangun pencitraan.

Baca Juga: Survei IPO: Bahtiar Calon Pj Gubernur DKI Jakarta yang Dipercaya Publik

“Kalau kita lihat kondisi dunia sekarang ini sangat dipengaruhi apa yang disebut digital media, sosial media, medsos sehingga seseorang itu, terutama yang berada di puncak pimmpinan mereka tidak lagi menyukai atau tertarik dengan subtansi. Tapi, mereka lebih tertarik kepada viralitas, mereka menjadi viral. Itu artinya mereka ini terjebak pada godaan viralisme, sehingga mereka lupa kepada rakyat itu. Apakah mereka mempunyai perilaku yamng mengana di hati prajurit,” tandasnya.

Hikam kemudian meminta Jenderal Andika meneladani dan menjadikan mantan Panglima TNI Muhammad Jusuf Amir sebagai inspirasi. Sebab, lanjut Hikam, selama menjadi orang nomor satu di lingkungan TNI, M Jusuf terus mempedulikan nasib kesejahteraan TNI. Bahkan hal remeh-temeh pun, M Jusuf tanyakan kepada prajurit.

“Contohnya almarhum M Jusuf. M Jusuf kalau ke daerah, yang ditanyakan “kamu sudah punya pacar belum, kamu sudah beristri belum, keluargamu (sejahtera) belum”. Sampai segitunya,” tambah Mantan Menteri Negara Riset dan Teknologi era Presiden Gus Dur ini.

Baca Juga: Alasan ATVSI Minta Tunda ASO Wilayah Jabodetabek

M Jusuf disampaikan Hikam tidak akan tertarik pada pencitraan meskipun pada saat itu teknologi super canggih seperti saat ini.

Halaman:

Editor: Wijaya Kusnaryanto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x