Ganja Bisa Jadi Obat dengan Resep Dokter, Begini Penjelasannya

28 Februari 2021, 15:51 WIB
Ilustrasi daun ganja. /PIXABAY/

ARAHKATA - Ganja atau mariyuana dianggap sebagai salah satu barang haram. Penggunaannya diatur secara ketat karena dianggap bikin kecanduan.

Padahal, ganja juga disa dijadikan obat asal dengan penggunaan yang wajar, juga dengan resep dokter. Di Amerika Serikat, ganja mulai diperkenalkan untuk dijadikan obat.

Arahkata.com melansir Healthline, Minggu 28 Februari 2021 laporan penelitian terbaru, mayoritas orang Amerika Serikat mendukung legalisasi mariyuana untuk penggunaan medis. Dengan demikian, banyak negara bagian telah melegalkan ganja baik untuk tujuan medis.

Namun banyak juga yang menolak keras penggunaan ganja sebagai obat. Ada kekhawatiran bahwa potensi risiko ganja dapat lebih besar daripada manfaatnya dalam beberapa kasus.

Baca Juga: Pria Potong Mr.P Miliknya saat Mabuk, Kenali Dampak Buruk Penggunaan Ganja

Manfaat vs risiko ganja?

Sama seperti obat sintetis yang dapat membantu beberapa kondisi dan bukan yang lain, mariyuana bukanlah rangkaian perawatan yang cocok untuk semua orang. Manfaat ganja diduga berasal dari beberapa senyawanya yang disebut cannabinoid, seperti cannabidiol (CBD).

CBD adalah salah satu cannabinoid yang paling banyak dipelajari dalam mariyuana. CBD juga ditemukan di tanaman terkait lainnya yang disebut rami.

Salah satu perbedaan utama antara CBD dan mariyuana adalah yang pertama hanya mengandung sejumlah kecil cannabinoid tetrahydrocannabinol (THC). Senyawa ini terkenal karena efek halusinogennya pada otak.

Baca Juga: Apakah Memasak atau Menghisap Daun Ganja Memiliki Efek yang Sama? Simak Penjelasannya!

Tanaman ganja mungkin mengandung hingga 40 persen CBD. CBD dianggap memiliki efek anti-inflamasi pada sistem saraf pusat. Ini dapat diterjemahkan ke banyak manfaat di tubuh.

Namun, masih ada kekhawatiran tentang efek THC pada mariyuana tradisional. Hal ini disebabkan fakta bahwa itu dapat memiliki efek stimulasi atau depresan pada beberapa orang, yang dapat menyebabkan efek samping lain.

Jadi, ketika mempertimbangkan ganja untuk kondisi medis apa pun, dokter Anda kemungkinan akan menilai apakah manfaat anti-inflamasi lebih besar daripada risiko psikologis apa pun.

Baca Juga: Manfaat dan Fakta Ganja dalam Dunia Kesehatan

Apa manfaat ganja?

Saat ini, ada dua versi sintetis sumber tepercaya mariyuana. Dokter meresepkannya untuk pengobatan epilepsi parah dan efek samping kemoterapi.

Berikut daftar manfaat ganja yang paling sering dibahas dalam penelitian ilmiah.

1. Menghilangkan nyeri

Cannabinoid dalam ganja dapat mengurangi rasa sakit dengan mengubah jalur persepsi nyeri di otak. Ini mungkin berguna untuk mengobati kondisi yang menyebabkan nyeri kronis, seperti radang sendi, fibromyalgendometriosis, dan migrain.

2. Dalam beberapa kasus, mariyuana medis dilaporkan membantu menggantikan penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) jangka panjang seperti ibuprofen, yang dapat memiliki efek samping negatif.

Baca Juga: Proyeksi Obat Ajaib, Mike Tyson Investasi Ladang Ganja

3. Mengurangi peradangan

CBD dalam ganja dianggap membantu mengurangi peradangan. Secara teori, ini mungkin bermanfaat bagi kondisi peradangan, seperti:
Penyakit Crohn, sindrom iritasi usus. radang sendi.

4. Gangguan neurologis dan mental

Karena efeknya pada sistem limbik, dokter terkadang meresepkan ganja untuk mengatasi kondisi kesehatan saraf dan mental berikut:
kegelisahan, epilepsi, hingga sklerosis ganda.

5. Membantu tidur lebih baik dibandingkan efek obat tidur.

Baca Juga: BNN Gagalkan Penyelundupan Ganja 450 Kg Dalam Drum di Parung

Efek relaksasi mariyuana dapat membantu memperbaiki gangguan tidur, seperti insomnia. Dan tidur yang lebih baik juga dapat terjadi ketika rasa sakit berkurang dari penggunaan mariyuana.***

Editor: Ahmad Ahyar

Tags

Terkini

Terpopuler