Apakah Memasak atau Menghisap Daun Ganja Memiliki Efek yang Sama? Simak Penjelasannya!

- 28 Februari 2021, 14:36 WIB
Ilustrasi daun ganja.
Ilustrasi daun ganja. /Pexels/aphiwat-chuangchoem/

ARAHKATA - Tanaman ganja masih menjadi barang ilegal di Indonesia. Namun, pohon ganja sudah dijadikan cawan untuk menyimpan benda-benda berharga sejak 10.000 tahun SM.

Selain menjadi tempat penyimpanan, daun ganja ternyata juga dipakai sebagai bumbu masak. Termasuk di daerah bagian Sumetera, Indonesia, hal ini sudah menjadi tidak asing bagi masyarakat.

Lalu, apakah memasak daun ganja ini memiliki efek yang sama dengan menghisapnya?

Secara garis besar, menghisap ganja atau memasak daun ganja dan dikonsumsi menimbulkan efek yang hampir sama. Hanya waktu bagi tubuh untuk memunculkan reaksi yang berbeda.

Baca Juga: Manfaat dan Fakta Ganja dalam Dunia Kesehatan

Dalam dosis rendah, senyawa tersebut dapat mengurangi rasa sakit, mengurangi agresi, merangsang nafsu makan, dan dapat membantu mengurangi mual.

Sementara, jika ganja digunakan dengan dosis tinggi dapat memicu delusi, halusinasi, berbicara tidak jelas dan "giting" atau "tinggi" (high).

Giting atau tinggi (high) adalah kondisi yang membuat seseorang merasa senang dan nyaman, tapi disaat yang bersamaan orang tersebut tidak sadar alias halusinasi.

Baca Juga: Proyeksi Obat Ajaib, Mike Tyson Investasi Ladang Ganja

Hal ini terjadi akibat zat THC merangsang pelepasan dopamin, hormon yang bekerja untuk menimbulkan rasa senang dan mengurangi rasa sakit.

Selain itu, efek lainnya juga memungkinkan jika seseorang memasak ganja atau menghisap asap bakarannya, antara lain:

Efek jangka pendek
- Merasa senang dan bahagia
- Merasa rileks atau santai
- Persepsi sensorik yang berubah
- Gelisah dan mengantuk
- Koordinasi tubuh terganggu
- Mulut terasa kering dan mata memerah
- Nafsu makan meningkat
- Detak jantung berdenyut lebih cepat
- Cemas dan paranoid

Efek tambahan jika digunakan secara rutin
- Kemampuan berpikir dan mengambil keputusan terganggu
- Daya ingat menurun
- Sulit fokus dan menilai sesuatu
- Mood mudah berubah

Walaupun efek yang ditimbulkan cukup banyak, setiap orang mungkin mengalami efek yang berbeda. Ini tergantung dengan proses metabolisme tubuh, cara penggunaan ganja dan dosis ganja yang digunakan.

Baca Juga: BNN Gagalkan Penyelundupan Ganja 450 Kg Dalam Drum di Parung

Lalu ada beberapa pengaruh ganja pada tubuh setelah dihisap atau dimakan:

1. Sistem pernapasan

Mengisap asap pembakaran ganja punya efek yang sama seperti kamu mengisap asap tembakau. Keduanya mengandung berbagai bahan kimia beracun, seperti amonia, hidrogen sianida yang dapat mengiritasi saluran pernapasan dan paru-paru.

Selain itu, ganja juga mengandung karsinogen yang bisa memicu dan menjadi kanker pada paru-paru.

2. Sistem pencernaan

Mengisap ganja memengaruhi juga dengan sistem pernapasan, maka memasak daun ganja dan memakannya akan lebih berpengaruh pada sistem pencernaan, yaitu lambung, usus, dan liver.

Ketiga organ ini mengolah makanan yang mengandung ganja, memetabolisme senyawa yang terkandung, dan mengalirkannya ke darah.

Baca Juga: Ganja Lima Kilo, Pistol Glock dan 73 Peluru Jadi Barbuk Gathan

3. Sistem sirkulasi

Ganja yang dihisap akan membawa senyawa THC dari paru-paru ke aliran darah dan dikirimkan ke seluruh tubuh. Dalam beberapa menit setelah dihisap, pembuluh darah di sekitar mata akan membesar, membuat mata merah dan detak jantung meningkat sebanyak 20 hingga 50 kali per detik. Kondisi ini dapat terus berlanjut selama 3 jam.

4. Sistem saraf pusat

Senyawa THC memicu otak untuk melepaskan dopamin dalam jumlah besar. Meski menimbulkan perasaan "menyenangkan", fungsi otak untuk memberi penilaian dan menyimpan memori jadi terganggu.

Selain itu, senyawa ganja tersebut juga mengganggu kerja otak kecil dan ganglia basal, yaitu area otak yang bertugas untuk menjaga keseimbangan dan koordinasi gerakan.***

Editor: Ahmad Ahyar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x