Pria Potong Mr.P Miliknya saat Mabuk, Kenali Dampak Buruk Penggunaan Ganja

- 28 Februari 2021, 14:47 WIB
Ilustrasi ganja
Ilustrasi ganja /Ahyar/Arahkata

ARAHKATA - Seorang pria di Mainz, Jerman, memotong alat vitalnya saat mabuk ganja. Dia menelepon layanan darurat, meminta bantuan.

Saat ditemukan tenaga kesehatan, dia sudah dalam kondisi bersimbah darah. Dia menyebutkan dirinya melakukan hal itu karena tidak sadar, tengah terpengaruh oleh ganja yang dia konsumsi.

Melihat bahayanya ganja sampai memabukkan itu. Penyalahgunaan ganja, masuk dalam kategori penggunaan obat-obatan terlarang hingga menimbulkan kecanduan.

Baca Juga: Apakah Memasak atau Menghisap Daun Ganja Memiliki Efek yang Sama? Simak Penjelasannya!

Lalu apa dampak buruk kesehatan selain kehilangan akal sehat? Berikut penjelasannya yang dirangkum oleh arahkata.com.

Menurut National Institute on Drug Abuse (NIDA), mariyuana atau ganja adalah obat terlarang yang paling umum digunakan di beberapa negara di dunia, termasuk Amerika Serikat. Biasanya dihisap dalam pipa atau rokok.

Bahan yang mengubah pikiran dalam ganja adalah tetrahydrocannabinol (THC). Jumlah THC dalam ganja bervariasi. Ganja biasanya mengandung 1 hingga 7 persen THC.

Saat mariyuana memasuki tubuh Anda, THC melewati aliran darah dan ke otak. Bahan kimia tersebut menargetkan sel-sel otak tertentu yang disebut reseptor cannabinoid. Sebagian besar sel reseptif ini ada di bagian otak yang memengaruhi memori, koordinasi, persepsi sensorik, dan pemikiran.

Baca Juga: Manfaat dan Fakta Ganja dalam Dunia Kesehatan

Seorang dokter mungkin meresepkan mariyuana secara medis untuk mengobati kondisi kesehatan tertentu. Konsumsi ganja yang tidak terkontrol atau terlalu sering tanpa resep dokter dapat mengindikasikan penyalahgunaan.

Apa saja gejala penyalahgunaan dan kecanduan ganja?

Ganja menghasilkan beberapa gejala di tubuh dan pikiran Anda. Gejala dapat bervariasi dari orang ke orang berdasarkan genetika mereka. Faktor lain yang dapat berperan adalah kekuatan ganja, serta cara Anda memakainya.

Pengalaman Anda sebelumnya menggunakan ganja juga dapat memengaruhi reaksi Anda terhadap obat tersebut.

Beberapa gejala bersifat sementara, tetapi banyak yang dapat bertahan lebih lama. Gejala jangka panjang dapat menyebabkan komplikasi fisik dan mental, diwartakan Healthline.

Baca Juga: Proyeksi Obat Ajaib, Mike Tyson Investasi Ladang Ganja

Gejala penyalahgunaan ganja dapat terjadi baik pada penggunaan obat sesekali dan kronis. Gejala sementara yang umum meliputi:
1. Kesadaran dan sensasi yang meningkat.
2. Peningkatan detak jantung.
3. Euforia atau merasang sangat senang.
4. Nafsu makan meningkat.
5. Perubahan mood.
6. Koordinasi dan konsentrasi menurun, layaknya orang tengah mabuk.
7. Penurunan energi.
8. Kesulitan memecahkan masalah.
9. Masalah memori.
10. Kesulitan tidur.

Penggunaan mariyuana dalam jangka panjang dapat menyebabkan komplikasi yang lebih tahan lama dan serius. Komplikasi fisik jangka panjang meliputi:
1. Kerusakan paru-paru.
2. Masalah jantung.
3. Sistem kekebalan yang lebih lemah.

Komplikasi mental jangka panjang meliputi:
1. Paranoia.
2. Halusinasi.
3. Depresi.
4. Kegelisahan
5. Pikiran untuk bunuh diri.
6. Memperburuk kondisi skizofrenia yang sudah ada sebelumnya.

Baca Juga: BNN Gagalkan Penyelundupan Ganja 450 Kg Dalam Drum di Parung

Kecanduan
Seperti jenis obat-obatan terlarang lainnya, penyalahgunaan mariyuana dapat menyebabkan kecanduan. Menurut Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan A.S., sekitar satu dari setiap 11 pengguna ganja akan menjadi kecanduan.

Perbedaan antara pelecehan dan kecanduan ditentukan lebih sedikit oleh seberapa sering seseorang terlibat dalam suatu aktivitas dan lebih oleh betapa sulitnya bagi seseorang untuk mengatasi tanpa aktivitas atau menghentikannya untuk waktu yang lama.

Sulit untuk mengatakan seberapa banyak penggunaan ganja menyebabkan ketergantungan. Kemungkinannya bervariasi antar individu.

Baca Juga: Ganja Lima Kilo, Pistol Glock dan 73 Peluru Jadi Barbuk Gathan

Anda juga bisa bergantung pada ganja tanpa menjadi kecanduan. Ketergantungan dan kecanduan terjadi di dua area otak yang berbeda. Namun, ketergantungan dan kecanduan berkembang bersamaan.

Potensi ganja meningkat dalam 20 tahun terakhir. Level THC yang lebih kuat meningkatkan kemungkinan kecanduan.

Menurut Kantor Pendidikan Alkohol dan Narkoba, kecanduan mungkin terjadi baik secara fisik maupun psikologis.

Ketika kecanduan secara fisik, tubuh Anda sangat membutuhkan obat tersebut. Saat kecanduan secara psikologis, Anda secara sadar menginginkan efek obat tersebut.***

Editor: Ahmad Ahyar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x