Simon Degeo: Dengan CSC TSE Group, Anak Saya Bisa Jadi Sarjana

8 Mei 2021, 13:52 WIB
Simon Degeo (51 tahun) mendapatkan bantuan berupa bibit sayuran dan lahan dari PT Tunas Sawa Erma, perusahaan perkebunan sawit yang beroperasi di Kabupaten Boven Digoel, Papua. /Ahyar/ARAHKATA

ARAHKATA – Cahaya terang mulai terlihat ketika salah satu warga Boven Digoel, Simon Degeo (51 tahun) mendapatkan bantuan berupa bibit sayuran dan lahan dari PT Tunas Sawa Erma, perusahaan perkebunan sawit yang beroperasi di Kabupaten Boven Digoel, Papua.

Sebelumnya, warga Boven Digoel tidak banyak berharap untuk dapat menyekolahkan sang buah hati hingga ke perguruan tinggi.

Untuk sekadar memenuhi kebutuhan sehari-hari saja, rasanya sangat sulit.

Baca Juga: TSE Grup Harus Bertahan Lama di Tanah Papua

Bantuan bibit sayuran dan lahan merupakan bagian dari program Corporate Social Contribution (CSC) TSE Group di Papua.

Mulai dari bibit kacang panjang, sawi dan terong diberikan kepada masyarakat di sekitar area kerja TSE.

Di antaranya di Kampung Getentiri, Boven Digoel, yang merupakan tempat tinggal Simon.

Baca Juga: Pemuda LIRA: Pejabat BUMD Jangan Jerumuskan Anies Kedalam Politik Praktis

Dari hasil panen kebun kecilnya, Simon kini sudah memiliki sumber penghasilan sendiri.

Ia mampu menabung sedikit demi sedikit yang digunakan untuk keperluan rumah tangga hingga menyekolahkan anak ke perguruan tinggi.

“Setelah dipanen dan dijual, saya gunakan untuk kebutuhan rumah tangga sampai menyekolahkan anak. Bahkan sampai dengan anak sarjana, itu adalah bagian dari hasil penjualan sayur,” katanya.

Baca Juga: Kejari Depok Berbagi 1.850 Paket makan Buka Puasa di Ramadhan 1442 Hijriah

Tidak hanya bibit dan lahan, TSE juga membantu masyarakat dari segi pembinaan budidaya tanaman sayur secara langsung.

Pendampingan ini diharapkan dapat memotivasi masyarakat agar lebih antusias dalam memanfaatkan bantuan sekaligus mengedukasi cara bercocok tanam yang benar.

Dengan bantuan ini, Simon merasa banyak perubahan positif yang telah dirasakannya.

Baca Juga: Jelang Larangan Mudik, Terminal Bongki Sinjai Terlihat Sepi

“Saya sangat terbantu dengan bantuan ini. Sebelumnya, saya merasa sudah tidak ada jalan, merasa putus asa. Tapi, sekarang saya bersyukur dengan bantuan dari perusahaan,” ucapnya.

Simon berharap, program budidaya sayuran masih terus berlanjut dan diperluas ke masyarakat di banyak daerah.

Warga yang sudah mendapatkan bantuan pun dapat dibantu kembali dengan memberikan bibit tambahan.

Baca Juga: Hari Pendidikan Nasional Jadi Momen Avish Lepas 'Demi Cita-Citaku'

Sementara itu, penerima bantuan budidaya sayuran lainnya, Katarina Gembenop (46 tahun) berharap perusahaan dapat membantu memasarkan hasil panen masyarakat.

“Supaya kami bisa lebih giat lagi dalam bekerja,” tuturnya.

Katarina merupakan warga di Camp-19, Distrik Jair, Boven Digoel.

Rumahnya tidak jauh dari area kerja TSE-A, perusahaan yang masih bagian dari TSE Group.

Katarina merasa antusias atas bantuan dan bimbingan atas bantuan serta bimbingan yang sudah diberikan perusahaan untuk budidaya sayuran.

Kegiatan ini telah membantu para ibu untuk mengisi keseharian dengan aktivitas yang bermanfaat dan menghasilkan uang.

“Budidaya sayur ini sangat membantu kami, di mana perusahaan memberikan bantuan bibit untuk kami tanam dan hasilnya dapat kami jual untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga kami,” tutur Katarina.

Bantuan budidaya sayur kepada warga merupakan upaya TSE Group untuk pemberdayaan ekonomi.

Kegiatan ini diharapkan dapat membantu masyarakat untuk memiliki mata pencaharian baru maupun pemasukan tambahan, atau sekadar memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari.

Direktur TSE Group Vinoba Chandra menjelaskan, perusahaan berkomitmen untuk mengadakan kegiatan serupa di kemudian hari.

“Ada beberapa hal yang ingin dikembangkan, terutama bantuan ke masyarakat, tapi ini masih persiapan,” ucapnya.

Rencana ini seiring dengan upaya perusahaan dalam membangun perekonomian masyarakat yang sudah lama berdampingan dengan TSE Group.

Salah satu program yang kini sudah berjalan adalah bantuan budidaya karet berupa penyediaan bibit dan penanaman lahan milik masyarakat.

Pembinaan juga diberikan meski tidak terlalu intensif mengingat masyarakat di wilayah ini sudah memahami teknis perkebunan karet sejak lama.

“Kami harap ke depan ada program yang bisa memberikan harapan baru kepada masyarakat, termasuk perkebunan karet ini,” ujar Chandra.***

Editor: Ahmad Ahyar

Tags

Terkini

Terpopuler