Korban Semeru Meninggal 34 Orang, 16 Hilang

8 Desember 2021, 07:20 WIB
Evakuasi korban erupsi Gunung Semeru /Tim SAR Surabaya

ARAHKATA - Korban erupsi Gunung Semeru yang meninggal dunia terus bertambah. Hingga Selasa, 7 Desember 2021 siang, data sementara tercatat ada 34 orang. Jumlah ini bertambah enam orang dari sebelumnya.

Kasi Operasi dan Siaga Basarnas Surabaya I Wayan Suyatna mengatakan, hari ini seluruh tim evakuasi yang melakukan operasi pencarian tersebar di Curah Kobokan, Kampung Renteng, dan lokasi penambangan pasir.

"Jumlah korban meninggal kini sebanyak 34 orang dan 16 orang masih dalam pencarian," ungkapnya.

Baca Juga: Gubernur Jabar Kirim Doa dan Bantuan Korban Erupsi Gunung Semeru

Menurutnya, korban yang meninggal banyak ditemukan tim evakuasi di Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, dan Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh. Jenazah lebih banyak ditemukan tertimbun material abu vulkanik dan awan panas guguran. Tetapi ada juga yang ditemukan di dalam reruntuhan rumah.

Proses pencarian juga menemukan beberapa kendala seperti faktor cuaca, seperti angin kencang dan hujan deras.

"Ditambah aktivitas Semeru, seperti awan panas guguran dan abu vulkanik. Saat ini terdengar juga dari atas ada suara gemuruh," paparnya.

Baca Juga: Kementerian PUPR Kirim Tim dan Alat Berat Ke Lokasi Gunung Semeru

Wayan membeberkan bahwa saat ini aktivitas Gunung Semeru masih berpotensi meluncurkan awan panas guguran (APG). Dengan begitu, tim operasi mempertimbangkan kondisi saat evakuasi korban.

"Kami mengutamakan keselamatan tim evakuasi dalam melakukan pencarian korban. Apabila cuaca buruk, maka tim akan mencari tempat yang aman lebih dahulu," tegasnya.

Baca Juga: Jokowi Tinjau Lokasi Gunung Semeru, Pastikan Bantuan Aman

Jenazah korban yang ditemukan tim evakuasi kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Haryoto dan RS Bhayangkara Lumajang untuk penanganan selanjutnya.

Sementara itu berdasarkan data Basarnas Surabaya, jumlah korban dengan luka berat 26 orang dan luka ringan 82 orang yang sudah menjalani perawatan di puskesmas dan rumah sakit.***

Editor: Agnes Aflianto

Tags

Terkini

Terpopuler